PSSI Tolak Gelar KLB Rekomendasi TGIPF
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (20/10/2022). (ANTARA/Willy Irawan)

Bagikan:

SURABAYA - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, menolak rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk merombak kepengurusan melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Alasannya, KLB merupakan hak dari anggota PSSI.

"Itu kan hanya rekomendasi, usulan aja. Keputusannya (KLB) ada di aturan," kata Riyadh di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis, 20 Oktober.

Riyadh menegaskan KLB merupakan hak anggota PSSI. Jika anggota meminta dilaksanakannya KLB, maka PSSI baru akan menggelarnya. 

"Kalau anggota minta sesuai statuta ya terlaksana. Kalau di luar ya tidak bisa serta merta. Harus melalui statuta yang ada," ujar Ketua Komisi Wasit PSSI itu. 

Riyadh mengaku tidak masalah terkait adanya rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan suporter di Indonesia untuk mendesak pengurus PSSI mundur. 

"Ya tidak ada masalah. Indonesia sudah empat kali dari 2012, tapi hasilnya kayak begini terus. Kita harus konsentrasi jadi lebih baik, kita hargai masyarakat, kita tidak bisa sendiri. PSSI perlu suporter perlu pengamat," katanya. 

Pria yang juga Ketua PSSI Jatim itu menyatakan PSSI akan melaksanakan KLB pada tahun 2023 sesuai masa waktu.

"PSSI tidak pakai disuruh nanti tahun 2023 ya ganti dan perlu proses tiga bulan sebelumnya mundur," ujarnya. 

Ketum PSSI Mochamad Iriawan, lanjut Riyadh, menyatakan bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Bentuk tanggung jawab tersebut dengan kooperatif saat pemeriksaan oleh kepolisian. 

"Seperti menghadapi masalah hukum lewat pemeriksaan hari ini. Selain itu juga telah dibentuk tim task force. Dengan polisi kami juga tengah menggodok peraturan yang seimbang dan cocok dilaksanakan di PSSI," ujarnya.