JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan mengungkap alasan dirinya menerima undangan NasDem untuk dijadikan sebagai salah satu kandidat Capres 2024 lantaran merasa sudah waktunya ikut berpolitik.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sudah saatnya berkontribusi untuk mengambil keputusan terbaik bagi Indonesia
Hal itu disampaikan Anies saat menghadiri peluncuran program "NasDem Memanggil guna menghadapi Pemilu 2024" di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober.
Awalnya, Anies bercerita soal anggapan masuk politik adalah masuk ruang yang kotor. Namun menurutnya, sektor apapun bisa dinilai kotor dan bersih sesuai dengan pola pikir sehingga pemikiran itu harus di rubah.
"Saya pernah punya pengalaman, tanya mahasiswa di kampus, habis ini mau kemana? 'Bisnis', cepat dia jawabnya. Lho gak masuk politik? 'Enggak pak politik itu kotor'. Oh kalau bisnis bersih ya. Padahal di manapun sektor bisa bersih dan kotor karena itu pilihan. Kita harus merubah mindset, maka orang-orang baik harus masuk politik," ujar Anies Baswedan dalam sambutannya.
Anies menegaskan, bila orang baik masuk politik dipermasalahkan, dan orang tidak baik masuk politik tidak dipermasalahkan maka bangsa ini sedang menghadapi masalah. Namun dia tak menjelaskan soal ciri-ciri orang baik dan tidak baik itu.
"Kalau orang tak bermasalah masuk politik, harus didukung bukan justru dipermasalahkan. Kita sering aneh kalau ada orang masuk politik dipertanyakan buat apa anda masuk politik kan sudah ada karyanya. Justru saat ini kita sedang membutuhkan lebih banyak lagi orang dengan rekam jejak karya, track record untuk masuk ke wilayah keputusan sehingga keputusan republik ini adalah keputusan yang berkualitas," katanya.
Menurut Anies, NasDem bukan hanya hari ini memanggil orang-orang yang mengambil keputusan, baik tingkat provinsi kabupaten kota, tapi sudah bertahun tahun dilakukan.
"Saya menyaksikan dan salah satu yang merasakan. Jadi ketika saya mendapatkan undangan di bulan Juni kemarin untuk jadi salah satu calon yang dipertimbangkan, saya sampaikan ini adalah suatu kehormatan dan NasDem memberikan contoh kepada semua bahwa NasDem memikirkan kader bangsa," ungkapnya.
"Itu sebabnya ketika kita menyaksikan partai NasDem mengundang sudah saat wis wayahe melu politik, wis wayahe ojo ngadohe politik, wis wayahe terlibat langsung. Orang Jawa bilang begitu, wis Wayahe, its time dan ini artinya bahwa panggilan untuk terlibat politik, itu panggilan untuk menjalankan tugas yang mulia. Tugas di jalur penuh tantangan dan politik itu penuh tantangan seperti juga di sektor manapun," imbuh Anies.
BACA JUGA:
Menurut Anies, sudah saatnya mengembalikan Marwah, bahwa berada di jalan pengambilan keputusan adalah jalan terhormat bila itu dijaga dengan terhormat.
"Panggilan ikut dalam suatu proses politik adalah panggilan untuk mengurus negara. Dan bila dijalani dengan cara terhormat maka kita akan mendapatkan kehormatan. Ketika tuntas dikerjakan, maka keluar dengan dihormati," kata Anies.
Anies Baswedan telah selesai menjalankan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta per Minggu, 16 Oktober. Selama 5 tahun menjabat orang nomor satu di DKI Jakarta tentu Anies telah menyelesaikan dan menuntaskan beberapa janjinya.