Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Finlandia pada Kamis mengatakan vaksinasi COVID-19 yang akan berlangsung pada Januari 2021 akan ditujukan pertama kali untuk tenaga kesehatan (nakes) terpilih dan pekerja di panti jompo.

Keputusan itu diumumkan setelah pemerintah setempat menyetujui rencana aksi nasional untuk vaksinasi COVID-19 di Finlandia.

"Tujuan Finlandia adalah melindungi seluruh warga dengan memberi vaksin gratis kepada semua orang yang bersedia disuntik vaksin dan tidak memiliki masalah kesehatan," kata menteri yang mengurusi penanggulangan COVID-19 di Finlandia, Krista Kiuru dilansir Antara, Jumat, 4 Desember.

Finlandia membeli vaksin COVID-19 lewat skema pembelian vaksin bersama yang dibentuk oleh Uni Eropa (EU). Vaksin nantinya akan dibagi sesuai dengan jumlah penduduk masing-masing negara.

Jika merujuk pada persediaan vaksin yang berhasil diamankan Komisi Eropa, Finlandia akan mendapatkan 3,6 juta dosis vaksin COVID-19. Persediaan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan dua dosis untuk 1,8 juta penduduk dari total 5,5 juta jiwa di Finlandia, kata otoritas kesehatan setempat.

Pemerintah menambahkan pembelian vaksin COVID-19 masih akan terus berlanjut, meskipun sampai saat ini belum ada kandidat vaksin yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19 dan mereka yang bekerja di panti jompo akan jadi kelompok paling pertama yang menerima vaksin COVID-19. Kelompok kedua adalah orang lanjut usia dan mereka yang rentan, kata pemerintah.

Pemerintah memutuskan tidak akan memberi vaksin ke anak-anak sebelum ada hasil riset dan kajian yang pasti mengenai keamanan dan kemanjuran.

Otoritas setempat memperingatkan wabah COVID-19 di Finlandia terus memburuk. Tingkat penularan naik dua kali lipat dari 55 kasus jadi 101 kasus dalam waktu dua pekan.

Namun, tingkat penularan di Finlandia pada Rabu masih relatif rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa.

Tingkat infeksi virus corona Finlandia ada di bawah Islandia yang mencatat 55,5 kasus positif per 100.000 penduduk, sementara tingkat penularan di Irlandia mencapai 83,8 kasus, demikian data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.