JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima data vaksin COVID-19 dari perusahaan Pfizer dan BioNTech dan kini sedang meninjaunya untuk "kemungkinan daftar penggunaan darurat" (EUL), pada Rabu, 2 Desember.
EUL merupakan patokan bagi negara-negara untuk mengesahkan penggunaan nasional.
Dilansir dari Antara, Kamis, 3 Desember, merujuk pada regulator Inggris, Badan Regulasi Obat dan Kesehatan (MHRA), pihaknya melalui pernyataan mengatakan kepada Reuters, "WHO bersama dengan MHRA juga sedang membahas kemungkinan mengakses sejumlah informasi dari penilaian mereka, yang dapat mempercepat daftar penggunaan darurat WHO."
BACA JUGA:
Inggris pada Rabu, 2 Desember, merestui vaksin COVID-19 Pfizer, melangkahi Amerika Serikat dan Eropa untuk menjadi negara Barat pertama yang secara resmi mendukung vaksin, yang katanya akan menjangkau orang-orang yang paling rentan awal pekan depan.
Pakar kedaruratan terkemuka WHO, Mike Ryan, menyambut baik kabar tersebut, menambahkan, "Kita tidak boleh berhenti, kita membutuhkan lebih dari 3-4 vaksin."
"Kita harus menggenjot produksi, kita harus menurunkan harga," katanya melalui acara media sosial.