Bagikan:

JAKARTA -Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis hasil survei elektabilitas partai politik menjelang Pemilu 2024. Hasilnya, Partai NasDem, PAN dan PPP tidak lolos ke Senayan. 

Dalam pertanyaan setengah tertutup, mayoritas publik masih memilih PDIP. Partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu masih berada di puncak elektabilitas parpol dengan memperoleh 22,1 persen. 

 

Disusul Partai Gerindra di posisi kedua dengan 19,3 persen, ketiga Demokrat 8,1 persen, keempat Golkar 7,8 persen, kelima PKB 7,1 persen, dan keenam PKS 5,6 persen. Ketujuh ada NasDem 3,9 persen, kedelapan Perindo dengan 3,3 persen yang untuk sementara masih dapat melewati elektabilitas PAN 2,1 persen dengan dan PPP 1,6 persen.

 

"Temuan survei sementara mencatat perolehan NasDem sebagai partai pengusung Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 termasuk pendukung Ahok pada Pilgub DKI 2017 berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen," ujar Direktur Riset dan Kajian LSP Indra Nuryadin, dalam paparan survei secara daring, Sabtu, 15 Oktober. 
 

Indra mengatakan, pasca deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) cenderung tidak memberi efek elektoral bagi NasDem. "Harapan akan ada efek ekor jas dari pencapresan Anies, tidak terjadi," katanya. 

 

Pendukung Anies Baswedan 

Justru, lanjut Indra, ada kecenderungan pemilih NasDem hengkang dari partai besutan Surya Paloh itu mengikuti gelombang arus mundur para pengurus NasDem Pusat, dan beberapa provinsi dan kabupaten/kota. 

 

"Pendukung Anies pun menolak pencapresannya oleh NasDem. Anies juga belum dapat meyakinkan suara pemilihnya untuk juga masuk memilih NasDem mengisi ruang yang ditinggalkan oleh pemilih Jokowi dan Ahok dulu," katanya. 

 

Singkatnya, kata Indra, efek ekor jas dari pencapresan Anies untuk menaikkan elektabilitas belum atau tidak berjalan di NasDem. Sebaliknya, justru memperoleh penurunan. 

 

"Rivalitas antara cebong dengan kampret atau kadrun masih berlangsung. Pencapresan Anies oleh NasDem pun memunculkan istilah baru 'NasDrun' yang diduga ditujukan untuk NasDem," jelas Indra. 

 

Survei dilakukan pada periode 1-10 Oktober 2022 melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Jumlah sampel 1.230 orang yang tersebar di 34 provinsi berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah. Margin of error +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.