Anggota DPR Habiburokhman Dukung Kapolri Bersih-bersih Institusi
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman/DOK FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman, mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan pembenahan di internal institusinya.

Hal ini disampaikan terkait kabar ditangkapnya Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa diduga terkait narkoba.

"Kami 100 persen mendukung Pak Listyo Sigit, Kapolri untuk melakukan bersih bersih di institusi polri," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Jumat, 14 Oktober. 

Habiburokhman mengungkapkan, awal mula informasi terkait penangkapan Teddy Minahasa didapat setelah banyaknya pertanyaan ke Komisi III DPR. Namun, kata Habiburokhman, hingga saat ini komisi hukum itu belum mendapat konfirmasi langsung, baik dari Kapolri maupun petinggi Polri lainnya. 

"Kami dapat rumor, banyak sekali yang telepon kami dan ke teman-teman Komisi III, bertanya soal isu penangkapan terhadap kapolda Sumbar ya atau kapolda Jatim baru, saudara TM terkait kasus narkoba. Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari Polri, walau kami coba hubungi pak Kapolri dan pejabat-pejabat Polri rata-rata enggak aktif, karena mungkin masih di istana," ujar Habiburokhman. 

"Tapi kalau toh benar kami memandang hal ini positif ya, pak Kapolri tunjukkan prinsip equality before the law, persamaan di muka hukum benar-benar diterapkan dan dihormati," sambungnya. 

Meski begitu, Wakil Ketua MKD DPR itu enggan menyebut dari mana asal informasi penangkapan IrjenTeddy Minahasa. Komisi III DPR, kata Habiburokhman, masih menganggap kabar tersebut sebatas rumor. 

"Itu yang kita enggak bisa sebut satu per satu ya, kita saling bertanya benarkah-benarkah? Makanya kita sebut ini rumor. Setahu kami narkoba aja," katanya. 

Termasuk soal Irjen Teddy Minahasa pengguna atau menjual barang bukti, Habiburokhman mengatakan, pihaknya masih menunggu keterangan resmi Polri. 

"Makanya kita juga konfirmasi terus ya apakah memakai, apakah ada barbuk ditukar dengan yang palsu, yang aslinya dijual, nah kita juga mau mengkonfirmasi. Mereka (Polri) juga katanya mau konpers, nanti kita tunggu," kata Habiburokhman.