Bagikan:

JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono angkat bicara mengenai protokol yang berlaku saat sejumlah perwira tinggi (Pati) di Polri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Heru, istana hanya menerima pemberitahuan hasil PCR negatif COVID dari para Pati sebeum pertemuan berlangsung.

"Salah satu syaratnya adalah kami meminta untuk kepala pusat kesehatan Polri melakukan pemeriksaan COVID, swab PCR dan dilakukan di jajaran Polri sendiri. Jadi di luar itu istana tidak ada kewenangannya. Dan hasilnya COVID adalah yang disampaikan kepada presiden dan semuanya dalam kondisi negatif," jelas Heru dikutip dari Youtube @Sekretariat Presiden, Jumat, 14 Oktober.

Pernyataan ini sekaligus menjawab simpang siur berita menganai tes, termasuk tes narkoba yang dilakukan pihak istana kepada para perwira tinggi sebelum bertemu Presiden Jokowi. 

Tak hanya itu, Heru juga detail menjelaskan kenapa para Pati tidak diperbolehkan membawa tongkat komando, handphone sampai topi. Karena jumlah Pati banyak maka pihak istana akan kesulitan dalam mengatur atau meletakan tiga barang penting tersebut.

"Yang pertama istana ini tidak ada tempat untuk penyimpanan tongkat. Tongkatkan jumlahnya banyak terus kedua adalah memperlama proses memasuki istana ketiga adalah kami memang meminta tidak membawa handphone itu juga lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak para pejabat di lingkungan Polri untuk bisa proses memasuki istana dengan cepat karena jumlahnya 600," 

"Itu cukup banyak sehingga tidak perlu membawa tongkat tidak perlu membawa HP dan tentunya topi. Topi kan perlu tempat juga tempat topi sehingga kami menyampaikan kepada panitia untuk semua tiga benda itu disimpan di bus-nya masing-masing," demikian Heru. 

Heru kembali menegaskan, bila ada tes urine dan sebagainya kepada para Pati berada di luar tanggung jawab istana.