MALUKU - Bergabungnya KRI Dorang-874 ke satuan patroli Lantamal IX memperkuat pengamanan laut di Provinsi Maluku.
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (AU) IX Ambon, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina, mengatakan pengamanan perairan yang berbatasan dengan negara tetangga itu terbantu dengan kedatangan kapal perang patroli cepat tersebut.
"Masuknya KRI Dorang-874 dalam jajaran Satrol Lantamal IX akan berdampak sangat besar terhadap pengamanan wilayah perairan Provinsi Maluku yang berbatasan dengan negara tetangga Australia dan Timor Leste," kata Said dalam keterangannya, Kamis 13 Oktober.
Said menjelaskan KRI Dorang-874 akan menjalankan tugas utama KRI dengan berpatroli menegakan hukum di laut dalam rangka menjaga keamanan NKRI, terutama di perairan Maluku yang kaya sumber daya perikanan.
Di satu sisi, KRI juga tak bisa dipungkiri berhadapan dengan tugas tambahan, seperti operasi SAR dan operasi militer selain perang (OMSP).
"Dengan hadirnya KRI Dorang ini tentunya akan lebih memperkuat jajaran Lantamal IX dalam melaksanakan tugas pertahanan negara dan penegakan hukum di laut. Momen ini harus kita sambut dengan penuh rasa bangga dan syukur," tuturnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, pada Rabu 12 Oktober, Lantamal IX Ambon menggelar tradisi penerimaan KRI Dorang-874 sekaligus meresmikan misi perdananya, yakni 'Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022' pada tiga pulau di Provinsi Maluku. Misi itu kerja sama dengan kantor Bank Indonesia setempat.
Said pun meminta komandan dan ABK KRI Dorang-874 untuk mematuhi prosedur keamanan serta keselamatan kerja, terutama dalam mengoperasikan alutsista sesuai fungsinya ketika menjalani misi tersebut.
"Laksanakan metode tindakan penyelamatan secara rutin, juga pemeriksaan terhadap kondisi teknis alutsista dan peralatan keselamatan secara terus-menerus, dan mengintensifkan latihan guna meningkatkan profesionalisme prajurit secara bertahap, bertingkat dan berkelanjutan serta laksanakan pengendalian, kontrol dan evaluasi sesuai strata masing-masing", tegasnya.
Berdasarkan laporan Antara, KRI Dorang-874 diketahui dikomandani Mayot Laut (P) Ardita Yudha Prawira. Nama kapal patroli cepat itu diambil dari spesies ikan dorang yang masuk dalam keluarga ikan bawal.
Ukuran KRI Dorang-874 sepanjang 60 meter dengan lebar 8,5 meter, dan berat total 520 ton. Kapal itu terbilang modern pada jenisnya karena berteknologi terkini untuk jenis kapal patroli dan dilengkapi dengan integrated management system beat system.
Dari sisi persenjataan, KRI Dorang-874 diperkuat dengan satu pucuk senjata meriam Bofors 40 milimeter dan dua pucuk senjata mitraliur 12,5 milimeter.
Selain itu juga didukung radar surveillance yang mampu menjangkau hingga sekitar 100 mil, serta mampu mengakomodasi masing-masing 55 personel dan memiliki kecepatan maksimal 24 knot.