JAKARTA - Amerika Serikat pada Hari Rabu mengatakan, menghidupkan kembali Kesepakatan Nuklir 2015 dengan Iran bukan menjadi fokus saat ini, mengatakan Teheran menunjukkan sedikit minat dalam menghidupkan kembali pakta, dengan Washington berkonsentrasi pada bagaimana mendukung pengunjuk rasa Iran.
Ditanya apakah Amerika Serikat tertarik untuk melakukan pembicaraan untuk menghidupkan kembali pakta di mana Iran mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menjawab "itu bukan fokus kami sekarang."
"Sangat jelas dan Iran telah membuat sangat jelas, bahwa ini bukan kesepakatan yang telah mereka siapkan. Kesepakatan itu jelas tidak tampak dalam waktu dekat," kata Price dalam sebuah pengarahan, melansir Reuters 13 Oktober.
"Tidak ada yang kami dengar dalam beberapa pekan terakhir yang menunjukkan bahwa mereka telah mengubah posisi mereka. Dan sekarang fokus kami adalah, pada keberanian luar biasa yang ditunjukkan rakyat Iran melalui demonstrasi damai mereka," terangnya.
"Fokus kami saat ini adalah menyoroti apa yang mereka lakukan dan mendukung mereka dengan cara yang kami bisa," lanjutnya, merujuk pada protes anti-pemerintah yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini (22) pada 16 September, saat berada dalam tahanan polisi moral Iran.
Diketahui, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk meninggalkan kesepakatan pada tahun 2018, direspons Iran dengan melanjutkan program nuklirnya, melewati batasan yang ditetapkan sebelum langkah AS.
Pemulihan Kesepakatan Nuklir 2015 menemui jalan terang pada Maret lalu. Selama lebih dari setahun, Uni Eropa (UE) dan kekuatan dunia lainnya telah melakukan pembicaraan dengan Iran, untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), nama resmi kesepakatan, yang meringankan sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.
BACA JUGA:
Tetapi, pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington kemudian terhenti karena beberapa masalah, termasuk desakan Teheran agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menutup penyelidikannya, terhadap jejak uranium yang ditemukan di tiga lokasi yang tidak diumumkan sebelum pakta itu dihidupkan kembali. Iran juga menginginkan jaminan dari AS untuk tidak meninggalkan kesepakatan seperti sebelumnya dan pencabutan sanksi.