JAKARTA - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat mengutuk upaya pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina, saat Barat menjanjikan lebih banyak bantuan pertahanan udara untuk Kyiv.
Di New York, tiga perempat dari 193 anggota Majelis Umum, 143 negara, memilih mendukung resolusi yang menyebut langkah Moskow ilegal, memperdalam isolasi internasional Rusia pada Hari Rabu.
Hanya empat negara yang bergabung dengan Rusia dalam pemungutan suara menentang resolusi tersebut, yakni Suriah, Nikaragua, Korea Utara, dan Belarusia. Adapun Tiga puluh lima negara abstain dari pemungutan suara, termasuk mitra strategis Rusia, China, sementara sisanya tidak memilih.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan di Twitter, dia "berterima kasih kepada 143 negara yang mendukung resolusi #UNGA bersejarah. Upaya pencaplokan (Rusia) tidak ada gunanya," seperti melansir Reuters 13 Oktober.
Pemungutan suara Majelis Umum, mengikuti veto oleh Rusia bulan lalu atas resolusi serupa di Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Majelis Umum menjelang pemungutan suara, resolusi itu "dipolitisasi dan provokatif secara terbuka," menambahkan itu "dapat menghancurkan setiap dan semua upaya yang mendukung solusi diplomatik untuk krisis tersebut."
Terpisah di Brussels, Belgia, lebih dari 50 negara Barat bertemu untuk menjanjikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, terutama senjata pertahanan udara, menyusul serangan balasan berat minggu ini yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagai tanggapan atas ledakan di sebuah jembatan di Krimea.
Janji dari sekutu termasuk pengumuman oleh Prancis, rencana pengiriman radar dan sistem pertahanan udara ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang. Kanada mengatakan akan menyediakan peluru artileri dan pakaian musim dingin di antara persediaan lainnya
Pada pertemuan Grup Kontak Pertahanan Ukraina di Brussels, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan serangan terbaru Rusia mengungkapkan "kebencian dan kekejaman" sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari. Setidaknya 26 orang telah tewas sejak Senin dalam serangan rudal Rusia. di seluruh Ukraina.
BACA JUGA:
Ukraina telah menggeser momentum sejak September dengan keuntungan luar biasa, tetapi akan membutuhkan lebih banyak bantuan, katanya.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa mereka memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi efektif," ujar Menteri Austin kepada wartawan.