Bagikan:

JAKARTA - Pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat terus dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Salah satunya melalui program bantuan rumah sehat layak huni (RSLH).

Seperti di Desa Ngepanrejo, Bandongan, Magelang, sebanyak 28 warga menerima bantuan tersebut.

Di Desa Ngepanrejo terdapat sekitar 1400 kepala keluarga. Mayoritas dari mereka memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani, pengrajin besek bambu dan pengrajin arang.

Daryati, penerima bantuan RSLH di Desa Ngepanrejo menceritakan, rumahnya dulu hanya berdinding anyaman bambu yang sudah rapuh. Bahkan berlubang di sana-sini.

“Iya, dulu dindingnya seperti itu (menunjuk dinding anyaman bambu),” katanya, Rabu 12 Oktober.

Kalau hujan, kata dia, atap rumahnya bocor. Sehingga, dia harus menyediakan panci-panci untuk menampung air.

“Bocor di semua ruangan. Kalau hujan repot,” tambahnya.

Namun, setelah rumahnya direnovasi atas program bantuan RSLH, kondisi itu sudah tidak terjadi lagi.

“Sekarang rumahnya sudah tembok batako dan atapnya esbes. Jadi, tidak bocor lagi,” lanjutnya.

Begitu pula dengan Siti Amara, yang tidak lagi khawatir rumahnya roboh karena tiang-tiangnya rapuh. Sebab, bantuan dari gubernur telah mengubah kondisi rumahnya menjadi lebih kokoh dan bagus.

“Kalau dulu dindingnya kayu dan bambu. Sekarang kan sudah batako,” paparnya.

Bagi Siti, hidupnya sekarang lebih tenang tanpa bayang-bayang ketakutan. Rumah yang dihuni bersama suami dan dua anaknya itu sudah aman dan nyaman.

“Dulu bocor semua kalau hujan, apalagi di belakang rawan longsor. Nah, sekarang sudah tidak bocor lagi dan rumahnya kokoh. Rasanya senang dapat bantuan,” jelasnya.

Siti mengaku sudah puluhan tahun tinggal di rumah itu. Dia tidak mampu merenovasi rumahnya, karena suami hanya seorang kuli bangunan.

“Tidak mampu memperbaiki rumah karena tidak punya uang. Suami hanya kuli bangunan. Alhamdulillah, senang sekarang bisa dapat bantuan,” kisahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngepanrejo, Nur Hakim menuturkan, desanya termasuk desa miskin dengan sekitar 1.400 kepala keluarga.

“Di tahun 2022 ini, kami dapat bantuan rehab RTLH dari Pak Ganjar, 28 rumah,” ujarnya.

Bantuan tersebut, menurutnya, dapat membantu desanya untuk lepas dari jeratan kemiskinan. Dan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Itu untuk mengentaskan kemiskinan dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih,” tandasnya.

Untuk saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis bisa merampungkan perbaikan Rumah Sehat Layak Huni (RSLH), pada tahun ini. Hingga Desember 2021, perbaikan RSLH di Jateng dengan menggunakan dana Bankeupemdes APBD telah mencapai 11.152 unit atau 98,76 persen dari total target 11.292 unit.