<i>Nyeker</i> dan Naik Jalan Terjal, Ganjar Datangi Desa Sawangargo Demi Temui Dua Nenek
Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jawa Tengah)

Bagikan:

JAKARTA - Mbah Saminem dan Mbah Sarijah, dua lansia asal Desa Sawangargo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang tak pernah menyangka mendapat rezeki berlimpah. Orang nomor satu di Jawa Tengah datang ke rumah mereka, sambil membawa bantuan yang membuat senyum merekah.

Ganjar Pranowo berkunjung ke Magelang. Ia masuk ke desa-desa terpencil, untuk memberikan bantuan bedah rumah, yang anggarannya bersumber dari Baznas Jateng. Kali ini, rumah Mbah Saminem dan Mbah Sarijah yang dapat bantuan masing-masing Rp20 juta.

Kedatangan Ganjar dengan membawa bantuan itu jelas membuat kedua lansia itu bungah. Bagaimana tidak, keduanya tinggal di rumah tidak layak huni, dengan dinding anyaman bambu dan berlantai tanah. Jika hujan turun, hampir semua bagian rumah kebocoran.

“Nggih seneng omahe didandani (ya senang rumahnya diperbaiki), kula mboten kudanan (saya jadi tidak kehujanan),” kata Mbah Saminem.

Sehari-hari, Mbah Saminem tinggal seorang diri. Di usia senjanya, ia masih kuat mencari nafkah dengan bekerja serabutan.

“Kerjane nggih serabutan, buruh tani, padhos kayu (mencari kayu), ndamel sapu lan liane (membuat sapu dan kerjaan lainnya),” ucapnya.

Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jawa Tengah)

Begitu juga Mbah Sarijah. Meski rumah anaknya bersebelahan, ia memilih tinggal sendiri di rumah. Rumah Mbah Sarijah juga sama, berdinding bambu, dan berlantai tanah. Bahkan di beberapa dinding, ditutupi plastik agar air hujan tak masuk.

Sehari-hari, Mbah Sarijah bekerja dengan membuat anyaman bambu menjadi besek atau keranjang kecil. Usianya yang sudah renta, membuatnya tak bisa bekerja di tempat lainnya.

“Matur nuwun sanget omahe didandhani (terima kasih sekali rumahnya diperbaiki). Alhamdululillah, mangke omahe dadi sae (nanti rumahnya lebih bagus), nek jawah mboten banjir (kalau hujan tidak banjir),” ujarnya sambil tersenyum.

Ganjar sendiri mengatakan sangat senang bisa membantu dua lansia itu di Magelang. Keduanya hidup sendiri di rumah yang tidak layak huni.

“Harapan kita kalau rumahnya diperbaiki, kedua nenek ini bisa tinggal di rumahnya dengan nyaman. Karena ceritanya sama, dua-duanya kehujanan ketika hujan datang,” ucap Ganjar dikutip dari keterangan tertulis Pemprov Jateng, Jumat 20 Mei.

Ganjar juga menyampaikan terima kasih pada seluruh ASN di Jateng yang membayar zakat, infak dan sedekah melalui Baznas. Dengan bantuan yang terkumpul itu, bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Saya terima kasih atas partisipasi kawan-kawan ASN yang rajin membayar zakat, infak dan sedekah. Lebaran kemarin jumlahnya naik lebih dari 100 persen, dan itu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal seperti ini. Ini spirit gotong royong kawan-kawan dan bentuk partisipasi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan,” pungkasnya.

Baznas Jateng memang menjadi salah satu andalan Ganjar untuk membantu pengentasan program kemiskinan. Hingga saat ini, Baznas Jateng sudah berkontribusi dalam pembangunan 758 rumah tidak layak huni milik warga yang tidak mampu.

Selain itu, banyak program lain yang dilakukan dengan Baznas. Di antaranya pelatihan, pemberian modal usaha, beasiswa, bantuan kesehatan, kebencanaan, dan sebagainya.