JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, merespons sejumlah sindiran ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir di beberapa wilayah ibu kota akibat hujan deras.
Didi merasa heran dengan pihak-pihak yang hanya menyalahkan Anies. Padahal kata dia, banjir Jakarta terjadi karena memang curah hujan yang sangat tinggi akibat perubahan iklim belakangan ini.
"Hujan lebat lalu timbul banjir, lucu dan aneh sekali jika tiba-tiba penyebabnya yang dituduh hanya pada Anies Baswedan seorang. Anies, hemat kami telah berbuat banyak untuk tanggulangi risiko banjir di Jakarta," ujar Didi kepada wartawan, Rabu, 12 Oktober.
Menurut Didi, sindiran tersebut sangat politis. Sebab, kata dia, justru di era kepemimpinan Anies lah penanganan banjir jauh lebih baik daripada gubernur sebelumnya.
"Yang tuduh banjir gara-gara Anies tidak mampu urus banjir jelas sangat politis sekali. Mereka adalah orang-orang yang ketakutan karena polling Anies terus naik untuk Capres 2024," kata Didi.
Anggota Komisi III DPR itu menilai, para penghujat Anies saat ini merasa resah dan khawatir kelompoknya akan kalah. Pasalnya, Anies akan maju pada Pilpres 2024 mendatang. Didi pun menyebut, para pengkritik Anies ibarat orang-orang yang kalah sebelum perang.
"Apakah orang-orang yang main tuduh seenaknya itu takut akan polling Anies/AHY yang naik terus? Saat ini banyak polling tempatkan Anies/AHY pada ranking nomor 1 untuk jadi pemimpin 2024," ungkap Didi.
Didi lantas meminta agar semua pihak objektif dalam melihat persoalan banjir yang terjadi di Jakarta. Dia mengingatkan, masalah banjir DKI bukan semata-mata karena pemimpinnya saja.
“Ini tidak berkaitan dengan siapa pemimpinnya. Sudah pasti jika volume air hujan yang turun melebihi daya tampung, timbulnya banjir. Ini bukan salah siapa pun yang jadi pemimpin DKI," pungkasnya.
Sebelumnya, pegiat media sosial yang juga politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli membagikan sebuah gambar spanduk bertuliskan terima kasih kepada Anies Baswedan terpampang di lokasi banjir Jakarta, di akun twitternya, Kamis, 6 Oktober.
Dalam foto itu, spanduk bertuliskan terima kasih kepada Anies Baswedan itu dipasang di wilayah Pondok Labu, Jakarta Selatan. Adapun spanduk yang menampilkan wajah Anies Baswedan itu bertuliskan "TERIMA KASIH RAKYAT JAKARTA UNTUK ANIES BASWEDAN. HARAPAN BARU INDONESIA 2024" terpasang di lokasi dalam kondisi banjir sekira 1 meter.
BACA JUGA:
Guntur Romli pun menanggapi tulisan terima kasih yang terpampang dalam spanduk itu untuk Anies Baswedan.
"Terima kasih atas apa? Untuk Jakarta yang terus tenggelam, banjir, macet, pengangguran & kemiskinan naik?," kicau Guntur Romli.
Sedangkan, pegiat media sosial Jhon Sitorus mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait banjir yang melanda ibu kota. Jhon Sitorus mengaku heran tidak ada hujan tetapi sebanyak 68 RT di Jakarta terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung.
Hal itu disampaikan Jhon Sitorus dalam akun Twitter pribadinya, pada Senin 10 Oktober.
"Tidak ada HUJAN, tidak ada GERIMIS, tapi 68 RT sudah TERENDAM. Ketinggiannya bahkan mencapai 200 cm, banjir kali ini sungguh SOPAN dan BERETIKA, diam2 tanpa membuat kehujanan pejalan kaki," ujar Jhon Sitorus.
"Ini sebuah karya gubernur ragunan yg diapresiasi, menyediakan KOLAM tanpa HUJAN," pungkasnya.