Presiden Korea Selatan Sebut Program Nuklir Korea Utara Timbulkan Ancaman, Tetapi Tidak Ada Untungnya
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. (Wikimedia Commons/DEMA/Lee Kyung Won)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan pada Hari Selasa, Korea Utara tidak mendapatkan apa-apa dari senjata nuklir, karena negara yang terisolasi itu mengancam akan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang tetangga selatannya.

"Korea Utara secara konsisten mengembangkan dan meningkatkan senjata nuklirnya dan menimbulkan ancaman nuklir tidak hanya bagi Republik Korea kita, tetapi juga dunia," kata Presiden Yoon kepada wartawan, merujuk pada Korea Selatan dengan nama resminya, melansir Reuters 11 Oktober.

"Saya percaya itu tidak ada untungnya dari senjata nuklir," tandasnya.

Pada Hari Senin, media pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan pemimpin Kim Jong-un telah memandu latihan taktis nuklir yang menargetkan Korea Selatan selama dua minggu terakhir, sebagai protes atas latihan angkatan laut bersama baru-baru ini oleh pasukan Korea Selatan dan AS yang melibatkan sebuah kapal induk.

Serangkaian uji coba rudal baru-baru ini adalah bagian dari latihan itu, yang dirancang untuk mensimulasikan Korea Selatan dengan hulu ledak nuklir tiruan, sebut KCNA.

Presiden Yoon mengatakan, dia akan membangun kemampuan yang kuat untuk melawan ancaman Korea Utara, melalui aliansi AS dan kerjasama keamanan trilateral dengan Jepang.

Ancaman nuklir Korea Utara yang semakin eksplisit telah memicu kehebohan di Seoul, dengan beberapa politisi dan cendekiawan menyerukan untuk menyebarkan kembali senjata nuklir taktis AS.

Untuk diketahui, Korea Utara telah meluncurkan sejumlah uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak Januari hingga Oktober ini.