AS dan Barat Siap Penuhi Kebutuhan Pertahanan Udara Ukraina, Wamenlu Rusia: Kami Ingatkan Bahaya Eskalasi di Ibu Kota Mereka
Dampak serangan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia akan menanggapi keterlibatan Barat yang semakin meningkat dalam konflik Ukraina, meskipun konflik langsung dengan NATO bukan merupakan kepentingan Moskow, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia.

Itu dikatakan oleh Sergei Ryabkov pada Hari Selasa, setelah Washington menjanjikan lebih banyak bantuan militer untuk Kyiv.

"Kami memperingatkan dan berharap mereka menyadari bahaya eskalasi tak terkendali di Washington dan ibu kota Barat lainnya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov seperti dikutip kantor berita RIA 11 Oktober.

Ukraina pada Hari Senin mengatakan kebutuhan untuk memperkuat pertahanan udaranya, menyusul serangan udara terbesar Rusia di kota-kota sejak awal perang pada akhir Februari lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada Biden pada Hari Senin dan menulis di Telegram, pertahanan udara adalah "prioritas nomor 1 dalam kerja sama pertahanan kami".

"Kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat angkatan bersenjata kami. Kami akan membuat medan perang lebih menyakitkan bagi musuh," katanya dalam pidato Senin malam, seperti melansir Reuters.

Terpisah, Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menyediakan sistem pertahanan udara canggih, dan Pentagon mengatakan pada 27 September akan mulai mengirimkan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Nasional selama dua bulan ke depan atau lebih.

Di hari yang sama, Menteri Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, Jerman akan mengirimkan yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T SLM ke Ukraina dalam beberapa hari.

"Tembakan rudal baru di Kyiv dan banyak kota lain menunjukkan betapa pentingnya untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara dengan cepat," kata Lambrecht dalam sebuah pernyataan, seperti melansir.

Presiden Biden dan para pemimpin Kelompok Tujuh akan mengadakan pertemuan virtual pada Hari Selasa, untuk membahas komitmen mereka terkait dukungan terhadap Ukraina, kata Gedung Putih.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov mengatakan, lebih banyak bantuan Barat ke Ukraina meningkatkan risiko perang yang lebih luas.

"Bantuan seperti itu, serta memberikan intelijen, instruktur, dan pedoman tempur kepada Kiev, mengarah pada eskalasi lebih lanjut dan meningkatkan risiko bentrokan antara Rusia dan NATO," ujar Antonov kepada media.

Diketahui, rudal Rusia menghantam sasaran di seluruh Ukraina pada Senin pagi, menewaskan 19 orang dan melukai 105, kata pejabat layanan darurat. Sebanyak 301 pemukiman di wilayah Kyiv, Lviv, Sumy, Ternopil dan Khmelnytsky tetap tanpa listrik pada Selasa pagi.

Rentetan puluhan rudal jelajah yang ditembakkan dari udara, darat dan laut, adalah gelombang serangan udara terbesar yang menghantam garis depan, setidaknya sejak tembakan pada hari pertama perang.

Pejabat Ukraina melaporkan lebih banyak serangan pada Hari Selasa, termasuk satu di kota tenggara Zaporizhzhia yang menewaskan sedikitnya satu orang.