Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat menutup kedutaan besarnya di Kyiv pada Hari Rabu, karena "informasi spesifik tentang potensi serangan udara yang signifikan" dan memberi tahu warganya di Ukraina untuk bersiap segera mencari perlindungan.

Peringatan yang tidak biasa itu muncul sehari setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS AS untuk menyerang wilayah Rusia, memanfaatkan izin yang baru diberikan oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan berakhir pada hari ke-1.000 perang.

"Demi kewaspadaan yang tinggi, kedutaan akan ditutup, dan karyawan kedutaan diinstruksikan untuk berlindung di tempat," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan di situs web Kedutaan AS, melansir Reuters 20 November.

"Kedutaan Besar AS merekomendasikan warga AS untuk bersiap segera berlindung jika peringatan udara diumumkan," lanjutnya.

Sementara itu, Kedutaan Besar di Kyiv mendesak warga AS di Ukraina untuk memiliki cadangan air, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya seperti obat-obatan yang diperlukan untuk menghadapi "kemungkinan kehilangan listrik dan air sementara" yang disebabkan oleh serangan Rusia.

"Serangan Rusia yang terus-menerus yang menargetkan infrastruktur sipil di seluruh Ukraina dapat mengakibatkan pemadaman listrik, hilangnya pemanas, dan gangguan layanan kota," katanya.

Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan Ukraina, mengatakan Rusia siap untuk melakukan lebih banyak serangan udara, saat ia mengomentari pernyataan AS.

"Biarkan saya ingatkan Anda bahwa Rusia telah menimbun rudal untuk serangkaian serangan terhadap Ukraina selama berbulan-bulan. Ini termasuk rudal Kh-101, yang terus mereka produksi, serta Kalibr dan balistik," katanya.

Sebelumnya, Rusia menyerang jaringan listrik Ukraina dengan 120 rudal dan 90 pesawat nirawak pada Hari Minggu, menyebabkan kerusakan pada sistem tenaga listrik dan menewaskan tujuh orang dalam serangan yang memicu kekhawatiran atas daya tahan jaringan energi yang terhambat.

Rusia telah memperingatkan Barat selama berbulan-bulan, jika Washington mengizinkan Ukraina menembakkan rudal AS, Inggris, dan Prancis ke wilayah Rusia, Moskow akan menganggap negara-negara anggota NATO tersebut terlibat langsung dalam perang di Ukraina.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow sedang mengupayakan berbagai cara untuk menanggapi jika Washington menyetujui serangan Ukraina dengan senjata buatan AS ke wilayah Rusia.