Bagikan:

SULTRA - Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian pria bernama Syaiful (29), yang dilaporkan hilang terseret arus Sungai Konaweha, Desa Wonuakoa, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, pada Minggu 10 Oktober.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan operasi pencarian Syaiful dilakukan dengan melibatkan tim penyelamat dari berbagai unsur.

"Operasi SAR hari kedua terhadap kondisi membahayakan manusia yakni satu orang yang terseret arus di Sungai Konaweha Desa Wonuakoa Kabupaten Konawe Selatan dilakukan dengan berbagai unsur tim penyelamat," katanya di Kendari, Sultra, dikutip dari Antara, Selasa 11 Oktober.

Dia menyebutkan, keluarga korban juga ikut terlibat dalam tim penyelamatan.

Dalam melakukan pencarian, Basarnas Kendari membagi tiga tim, yakni Tim 1 dengan menggunakan rubber boat melakukan penyisiran seluas 1,9 km dari lokasi terakhir korban dilaporkan hilang.

Selanjutnya, Tim 2 dengan menggunakan rubber boat melakukan penyisiran seluas 1,9 km dimana jarak dari lokasi terakhir korban dilaporkan hilang kurang lebih 500 meter.

Sedangkan Tim 3 menyisir di pinggiran Kali Konaweha sejauh 300 meter dari lokasi terakhir korban dilaporkan hilang hingga 500 meter.

Syaiful yang merupakan warga Desa Wonuakoa dilaporkan keluar dari rumah sejak Senin 10 Oktober pagi, dengan menggunakan sepeda motor menuju Sungai Konaweha untuk melakukan aktivitas menambang pasir. Tempat yang dituju korban dengan rumahnya sekitar 1 km.

Setibanya korban di kali tersebut, korban berenang menyeberangi sungai dimana pada saat berada di tengah, korban terseret arus dan disaksikan oleh penambang yang lain.

"Beberapa warga yang menyaksikan berusaha memberikan pertolongan hingga saat informasi ini diterima pencarian yang dilakukan dengan hasil nihil. Demikian, perkembangan selanjutnya menyusul," kata Aris.

Selain anggota keluarga, Tim SAR gabungan pencarian penambang pasir ini termasuk personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Polsek Sabulakoa, BPBD Konawe, aparatur Desa Wonuakoa, aparatur Desa Sabulakoa, aparatur Desa Tetenggabo, aparatur Kecamatan Sabulakoa, masyarakat sekitar dan keluarga korban.