JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiagakan sejumlah pompa untuk mengalirkan genangan dan sebagai bentuk antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
"Semua disiagakan karena kami mengalami kondisi yang juga ekstrem," kata Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin 10 Oktober.
Berdasarkan data BPBD DKI, pemprov menyiagakan 498 unit pompa stasioner di 179 lokasi di Jakarta dan sebanyak 457 unit pompa keliling.
Pompa itu diharapkan mempercepat penanganan banjir yang belakangan terjadi di sejumlah titik di Ibu Kota karena salah satunya dipicu cuaca ekstrem.
Selain pompa, pihaknya juga menyiagakan mobil pemadam kebakaran dan tangki pengamanan air.
"Itu artinya kami semua harus siaga bahwa potensi limpahan longsor Indonesia, potensi limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi termasuk di Jakarta," kata Anies.
Anies menyebutkan, cuaca ekstrem menimbulkan curah hujan tinggi di Jakarta dari awalnya harian sekitar 140-180 milimeter menjadi dalam dua jam sekitar 180 milimeter.
Sedangkan kapasitas drainase di Jakarta, kata dia, menampung 250 milimeter per hari untuk di kawasan perumahan dan perkampungan dan jalan protokol mencapai 107 mili meter per hari.
"Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh saat bersamaan. Kondisi itu pasti menimbulkan genangan," katanya.
BACA JUGA:
Berdasarkan data BPBD DKI, banjir kembali melanda sejumlah titik di Jakarta dengan ketinggian hingga tiga meter di antaranya di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Kemudian di Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur terdapat dua RT yang terdampak banjir ketinggian 1,6 meter hingga 2,1 meter.
Selain itu, ada empat RT di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, terdampak banjir ketinggian 80 cm hingga 2 meter.
BPBD DKI mencatat hingga pukul 09.00 WIB, sebanyak 68 RT di Jakarta terdampak banjir.