BENGKULU - Tim SAR gabungan mengalami kendala cuaca dalam proses pencarian dua orang penambang emas yang hilang setelah masuk hutan Desa Sebelat Ulu, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Analis Kebencanaan BPBD Kabupaten Lebong Masayu Uminil Hana mengatakan, hujan disertai angin kencang menerpa lokasi pencarian sejak Kamis 7 Oktober siang.
"Pencarian dua korban tersebut tim mengalami kesulitan karena hujan yang turun sejak kemarin siang dan saat ini suasana di sekitar lokasi mendung dan akan turun hujan," kata Masayu di Kota Bengkulu, Jumat 7 Oktober.
Dia menambahkan, kendala lain berupa medan hutan Desa Sebelat Ulu yang dilalui tim SAR gabungan dalam proses pencarian cukup sulit. Penyisiran hutan pun dilakukan melalui jalur terdekat.
Masayu menyebutkan, pagi ini ada tiga tim gabungan telah masuk ke dalam hutan untuk melanjutkan proses pencarian.
Masayu menjelaskan, sebelum dinyatakan hilang dua pencari emas sempat pamit masuk ke hutan Desa Sebelat Ulu. Setelah 15 hari berlalu keduanya tak juga pulang ke rumah.
Kemudian, enam anggota keluarga menyusul ke lokasi tambang emas yang berada di dalam hutan tersebut, namun pihak keluarga tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kedua korban.
BACA JUGA:
Setelah memutuskan kembali, pihak keluarga langsung melapor ke kepala desa untuk meminta bantuan kepada BPBD dan Basarnas.
Diketahui, dua orang penambang emas yaitu Y (30) dan G (30), dinyatakan hilang di hutan Desa Sebelat Ulu Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan informasi, kedua warga tersebut pergi ke hutan untuk menambang emas pada 14 September dan hilangnya kedua korban tersebut berada di Desa Tebo Blau Kabupaten Lebong.
Dalam melakukan pencarian, Basarnas Bengkulu menurunkan beberapa alat untuk membantu pencarian seperti satu unit D-max, satu unit rescue truk, satu set pal jungle, satu set pal mountenering, pal. navigasi, Pal. Komunikasi, Pal. Medis.
Tim yang melakukan pencarian terdiri dari Basarnas Bengkulu, BPBD, anggota Kepolisian dan TNI serta masyarakat Kabupaten Lebong.