Bagikan:

BLITAR - Aparat Polres Blitar, Jawa Timur, mengamankan seorang sopir pengangkut tangki bahan bakar minyak (BBM) karena diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.

Kendaraan pengangkut BBM itu sebelumnya terguling melintang di bahu jalan, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

"Kami sudah tes urine dan ternyata positif sabu-sabu. Saat ini sudah dilimpahkan ke bagian reskoba," kata Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Blitar Iptu Udiyono dilansir ANTARA, Kamis, 6 Oktober.

Hasil tes urine itu, kata dia, diketahui setelah dilakukan tes saat pemeriksaan sopir kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) itu terguling di bahu jalan, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Saat ini, kasus itu masih dilakukan penyelidikan termasuk barang itu didapat dari siapa. Polisi terus mengusut kasus ini.

Sebelumnya, kendaraan dengan nomor polisi L-8851-UL tersebut mengalami selip dan terguling melintang di jalan.

Kendaraan itu dikemudikan oleh MA (47), warga Kota Malang. Saat terguling, kendaraan itu masih penuh dengan muatan BBM yakni jenis Pertalite 8.000 liter dan Solar sebanyak 16.000 liter.

Adapun kronologinya, kendaraan yang dikemudikan oleh MA tersebut melaju dari arah timur ke barat dan memasuki jalan umum Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar mengalami selip dan terguling.

Polisi yang mendapatkan laporan itu langsung ke lokasi dan mengamankan tempat kejadian, menutup jalur dan melakukan pengalihan arus lalu lintas. Hal ini dilakukan agar proses evakuasi kendaraan berjalan aman, terlebih lagi isi kendaraan masih penuh dengan BBM.

Petugas juga menghubungi damkar, koordinasi dengan Depo Pertamina Malang untuk proses evakuasi.

Saat proses evakuasi, petugas terkait terlebih dahulu melakukan pemindahan isi BBM yakni Pertalite dan Solar. Hal ini sesuai dengan SOP dari Pertamina, guna menghindari kebakaran.

Masyarakat juga diimbau agar tidak mendekat ke lokasi karena rawan terjadi kebakaran, apabila ada yang merokok.

Proses evakuasi berjalan cukup lama. Setelah sekitar 12 jam, proses evakuasi baru berhasil dilakukan. Kendaraan itu akhirnya bisa diderek ke lokasi yang lebih aman dan arus lalu lintas pun juga bisa kembali lancar.