JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mendorong terwujudnya perdamaian antara Rusia dan Ukraina karena perang hanya menimbulkan banyak korban jiwa dan berdampak bagi keadaan global di dunia.
"Undangan kami khusus untuk Parlemen Ukraina di P20 adalah langkah konkrit kami untuk membantu komunikasi antar-parlemen dalam penyelesaian perang di Ukraina," kata Puan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Ukraina Olena Kondratiuk di gedung DPR, Jakarta dilansir ANTARA, Rabu, 5 Oktober.
Dia mengatakan proses perdamaian adalah prioritas utama Indonesia karena perang di Ukraina telah mempengaruhi upaya semua pihak memulihkan perekonomian pascapandemi COVID-19.
Karena itu Puan mendorong agar terciptanya perdamaian antara Ukraina dan Rusia yang hingga saat ini masih berperang.
"Kunjungan Presiden Indonesia ke Ukraina dan Rusia pada bulan Juni, dilakukan untuk membawa pesan perdamaian. Kunjungan tersebut juga mempromosikan ‘safe passage’ untuk pangan dan pupuk dari dan ke Ukraina dan Rusia," ujarnya.
Puan mengapresiasi hubungan bilateral Indonesia-Ukraina yang sudah terjalin selama 30 tahun tetap berjalan hangat, meskipun di tengah situasi kawasan yang tidak pasti karena perang.
Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Ukraina di wilayah Asia Tenggara.
Dia menjelaskan Indonesia menyambut baik dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina di bawah “the Black Sea Initiative” yang memainkan peran penting dalam mengurangi dampak perang terhadap rantai pasokan global.
"Tentunya langkah positif ini juga harus diikuti dengan kemudahan akses ekspor produk makanan dan pupuk dari Rusia, sebagaimana disepakati dalam perjanjian Istanbul," tuturnya.
Dia juga berharap negara-negara lain menghormati kesepakatan tersebut, dan dapat memastikan implementasi yang seimbang dari Perjanjian Istanbul serta berharap inisiatif itu juga dapat membawa perdamaian di kawasan.
"Indonesia berharap agar inisiatif untuk membuka alur pasok pangan atau ‘Black Sea Grain Initiative’ tetap dilanjutkan untuk kepentingan bersama seluruh pihak," katanya.
Dalam berbagai pertemuan dengan pimpinan parlemen lain, Puan terus mendorong agar dunia internasional untuk tetap mendukung jalur dialog dan diplomasi sebagai salah satu upaya menghentikan perang Ukraina dan Rusia.
BACA JUGA:
Puan menegaskan Indonesia menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB serta hukum internasional terkait perang Ukraina dan Rusia.
Prinsip dalam piagam PBB yang dijunjung Indonesia di antaranya adalah penyelesaian sengketa secara damai serta menjunjung tinggi integritas wilayah dan kedaulatan negara.
"Indonesia memandang bahwa referendum di empat wilayah Ukraina melanggar prinsip piagam PBB dan hukum internasional. Indonesia mendorong Rusia dan Ukraina untuk tetap membuka jalur dialog dan diplomasi, sebagai salah satu upaya menghentikan perang dan menuju perdamaian," imbuhnya.
Puan menegaskan DPR memandang penting diplomasi parlemen secara bilateral dan multilateral di level regional ataupun global. Menurut dia, perang di Ukraina membawa dampak yang berat bagi banyak negara di dunia, khususnya terkait pasokan pangan dan energi.