MEDAN - Sejumlah warga Jalan Sutomo, Gang Sakiran, Medan Timur mengembalikan uang yang diterima diduga terkait politik uang yang diterima, Sabtu, 28 November.
Sejumlah ibu mengaku mendapatkan Rp20 ribu dengan dalih dana sertifikasi. Hanya saja saat menerima dana tersebut mereka diminta foto KTP dan menunjukan simbol dua jari bersamaan dengan uang Rp50 ribu.
"Karena ada bagi-bagi uang ya kami terima aja, tapi kami gak tahu untuk apa, katanya bukan untuk calon. Saat itu ibu yang bagikan suruh warga foto dengan memegang KTP dan menunjukan uang Rp50 ribu sambil membuat simbol jari berbentuk pistol. Tapi uang yang dikasih cuma Rp20 ribu," terang Almizetry, warga Jalan Sutomo Gang Sakiran, Gaharu kepada wartawan dikutip dari keterangan tim Akhyar-Salman, Selasa, 1 Desember.
Karena curiga simbol jari menunjukkan salah satu calon yang ikut Pilkada, Almizetry khawatir kasus ini akan tersangkut dengan hukum mengingat kasusnya sudah diproses Panwascam Medan Timur.
"Saya curiga simbol kayak gini (menunjukan bentuk pistol) kan Bobby. Tapi apa mungkin gara-gara Rp20 ribu kita dipenjara?" sambungnya.
Hal itu pun diamini rekannya yang lain, Marwis dan Samaniyah Pasaribu. Marwis menerangkan malam itu setidaknya ada sekitar 14 warga yang menerima uang tersebut.
"Kami juga disuruh foto sambil pegang KTP dan uang Rp50 ribu, tapi uang yang kami terima Rp20 ribu sambil menunjuk pakai jari seperti pistol," terang Marwis.
Tapi saat warga tersebut ingin mengembalikan uang yang mereka dapat, pihak Panwascam yang diwakili, Sugeng Afriadi mengaku tak bisa menerima uang yang dikembalikan tersebut.
"Sikap kita dari Panwascam tidak ada wewenang untuk menerima uang tersebut. Kalau mau ya dikembalikan saja kepada pemberinya langsung," sebut Sugeng.
Disinggung mengenai keberadaan pemberi yang diketahui bernama Kamsiah Bintang, Panwascam mengaku akan mencari keberadaannya.
"Kita akan cari lewat informasi para warga, kan mereka yang membawa ibu itu. Kita akan panggil saksi dan memastikan jika dia orang yang membagi uang malam itu untuk selanjutnya kita klarifikasi. Yang jelas kita akan menggali lagi karena dalam prosesnya nanti akan ditangani bagian Penanganan Pelanggaran Panwascam Medan Timur," ujar dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, kader Demokrat Kota Medan, Subanto, datangi Kantor Panwascam, Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Glugur Darat II, Senin, 30 November. Subanto ingin meminta keterangan dari Ketua Panwascam terkait perkembangan kasus dugaan money politik yang dilakukan tim pasangan calon nomor urut 2.
"Di mana disebutkan bahwa telah terjadi dugaan praktik money politik pada Sabtu (28/11) malam lalu. Saat itu ada dua orang ibu mendatangi warga Gang Sakiran, Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur. Kedua ibu yang menggunakan masker paslon, Bobby Nasution dan Aulia Rachman. Ibu yang mengaku bernama Kamsiah Bintang itu dan temannya mengumumkan pembagian uang dan warga difoto sambil memegang uang pecahan Rp50 ribu dengan menunjukan simbol jari berbentuk pistol," terang Subanto.