Soal Tendangan Maut Prajurit di Kanjuruhan Malang, Pangdam V/Brawijaya Minta Maaf 
Bangkai mobil polisi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jatim pada Sabtu 1 Oktober malam. (Antara-Zabur Karuru)

Bagikan:

SURABAYA - Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, meminta maaf atas tindakan prajuritnya yang menendang suporter Aremania saat terjadi Tragedi Kanjuruhan.

Hal ini disampaikan Pangdam V Brawijaya usai upacara HUT TNI ke-77, di Lapangan Makodam V Brawijaya Surabaya, Rabu, 5 Oktober.

"Pada kesempatan ini saya selaku Pangdam V Brawijaya, saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya, atas apa yang terjadi di Kanjurahan, di mana ada oknum prajurit kami yang bertindak di luar atau overacting. Sehingga menyebabkan ada beberapa suporter Aremania yang mungkin tersakiti," kata Nurchahyanto, Rabu, 5 Oktober.

Menurut Nurchahyanto, peringatan HUT TNI kali ini dilakukan secara sederhana hanya parade dan syukuran. Mengingat situasi dan suasana yang tidak memungkinkan, maka beberapa kegiatan panggung prajurit dibatalkan. Pihaknya hanya fokus kepada acara sederhana namun hikmat.

Nurchahyanto berulangkali menyampaikan permohonan maaf, atas perilaku anggota TNI yang berlebihan dan membuat Aremania ada yang tersakiti. Dia berjanji memproses hukum pelaku pelanggaran.

"Prajurit ini sudah atau sedang diproses sesuai hukum yang berlaku manakala terbukti bersalah pasti akan dihukum, dan di sisi lain memang ada prajurit kami yang melakukan pelanggaran," katanya.

"Tapi sisi lain para media juga melihat sendiri banyak sekali prajurit kami yang bahu membangun dengan Aremania, dengan petugas kepolisian memberikan pertolongan pertama kepada para korban, sangat luar biasa itu. Saya apresiasi mereka, saya apresiasi kepedulian mereka terhadap para korban ini," sambungnya..