Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Changwon, Korea Selatan meluncurkan penyelidikan terkat penemuan ikan herring mati di dekat garis pantai kota itu sejak pekan lalu.

Insiden aneh di Teluk Masan ini, menurut pemerintah kota pada Hari Senin dimulai pada 30 September, ketika pihak berwenang menerima laporan tak terhitung banyaknya ikan mati yang mengambang di dekat lokasi syuting pantai untuk acara TV di Distrik Masanhappo.

Pihak berwenang menerima laporan yang sama pada 1 dan 2 Oktober dari pelabuhan di daerah Jindong serta dekat taman laut, yang semuanya juga berada di Masanhappo.

Pemerintah kota di Provinsi Gyeongsang Selatan merasa aneh, bayi ikan dari satu spesies tertentu berulang kali ditemukan di lokasi yang berbeda. Seorang pejabat dari Biro Kelautan, Pelabuhan dan Perikanan di bawah naungan pemerintah kota mengatakan, kasus terbaru "tidak terlihat seperti contoh khas dari sejumlah besar ikan yang mati, yang telah kita lihat sebelumnya," melansir Korea Times 5 Oktober.

Terkait itu, Institut Nasional Ilmu Perikanan (NIFS) memulai penyelidikan di tempat pada Hari Selasa. Wali Kota Changwon Hong Nam-pyo juga mengunjungi lokasi tersebut pada Hari Senin, mendesak pejabat biro perikanan pemerintah kota untuk menemukan penyebab pasti dari masalah tersebut.

Pemerintah kota meminta Laboratorium Perikanan Laut Tenggara di bawah NIFS untuk menyelidiki lokasi tersebut, guna melihat apakah kondisi lingkungan abnormal tertentu membunuh ikan, seperti perubahan suhu air laut yang tiba-tiba atau polusi laut.

ikan herring mati di changwon
Ikan herring mati di perairan pantai Kota Changwon, Korea Selatan. (Sumber: Changwon City Government via Korea Times)

Selain itu, pemerintah kota mengirim sampel ikan ke NIFS untuk pemeriksaan lebih dekat, yang hasilnya akan memberikan gambaran yang lebih tepat tentang penyebab kematian.

Tak hanya itu, pemerintah kota juga menduga ikan tersebut bisa saja dibuang secara diam-diam. Pihak berwenang meminta penjaga pantai setempat untuk menyelidiki dan mempertimbangkannya sebagai kemungkinan alasan.

Diketahui, sejumlah besar ikan mati di laut Teluk Masan pada tahun 2009 dan 2012. Namun kedua insiden tersebut melihat berbagai spesies mati termasuk ikan belanak pipih dan rempela, tidak hanya satu spesies.

"Karena ikan yang mati hanya ikan herring, kami pikir mereka tidak mati karena air yang tercemar di sini," tutur Kim Jong-moon, seorang pejabat senior dari Biro Kelautan, Pelabuhan dan Perikanan, yang meningkatkan kemungkinan ikan tersebut dibuang secara diam-diam.

Terkait hal ini, sekitar 200 nelayan dan pejabat dari pemerintah kota membersihkan perairan ikan hering yang mati selama lebih dari tiga hari. Pihak berwenang mengatakan mereka mengambil hampir 20 ton ikan herring.

Diketahui, daerah di mana insiden itu terjadi dulunya sangat tercemar karena pertumbuhan ekonomi negara yang pesat pada tahun 1970-an. Namun setelah upaya nasional untuk mengatasi masalah lingkungan setelah tahun 2000, air menjadi lebih bersih.

Sebuah triathlon yang diadakan pada 25 September di Teluk Masan membuktikan, perbaikan lingkungan telah terjadi. Pemerintah kota mengatakan, itu sebabnya kecil kemungkinan ikan mati di teluk karena air yang tercemar, tetapi kemungkinan besar mereka diambil dari tempat lain dan dibuang di teluk.