Respons Tragedi Kanjuruhan Malang, Presiden FIFA Gianni Infantino: Hari yang Gelap
Seorang suporter Arema FC (Aremania) membawa bunga di depan Stadion Kanjuruhan, Malang (ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia bergidik melihat kerusuhan maut di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Bagi FIFA, tragedi yang berujung hilangnya ratusan nyawa sebagai sebuah hari yang teramat gelap.

FIFA memang sampai perlu mengeluarkan sikap resmi menyusul tewasnya lebih dari 120 orang di Malang. Headline berita FIFA diberi tajuk 'FIFA President statement on the stadium tragedy in Indonesia'.

Bagi Presiden FIFA Gianni Infantino, dunia sepak bola kaget dengan apa yang terjadi buntut berakhirnya pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Kericuhan maut yang terjadi di Stasion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu, 1 Oktober, kemarin. Kabar terakhir yang dirilis pemerintah, 125 orang tewas.

“Ini adalah hari yang gelap. untuk semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," ucap Presiden FIFA Gianni Infantino dalam siaran persnya, Minggu 2 Oktober.

“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Sepak Bola Indonesia. Liga, pada saat yang sulit ini," tandasnya.