PSSI Belum Bisa Bicara Soal Penggunaan Gas Air Mata di Dalam Stadion
Sekertaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi saat konferensi pers di Senayan, Minggu 2 Oktober/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) angkat bicara soal tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai kericuhan suporter tim berjuluk Singo Edan.

Sekertaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan peristiwa itu berjalan begitu cepat. Akibat para suporter yang turun ke lapangan.

"Sangat begitu cepat kejadian itu sehingga pihak keamanan mengambil langkah, yang tentu dari pihak keamanan telah dipikirkan dengan baik karena memang pasca pertandingan dari suporter turun ke lapangan dan pihak keamanan mengambil tindakan itu," kata Yunus kepada wartawan, di Jakarta, Minggu, 2 Oktober

Yunus mengaku masih menunggu tim investigasi di lapangan terkait tembakan gas air mata tersebut. Ia meminta masyarakat untuk menunggu hingga dirinya mendapatkan update terbaru dari tim Investigasi.

"Kita akan tetap menunggu hasil investigasi dari PSSI dan termasuk dari kepolisian, apapun hasilnya kita tidak mungkin akan menyampaikan secara singkat atau harus menyampaikan tanpa investigasi mohon maaf kita akan menunggu sore hari ini hasil dari ketua umum dan komite disiplin," katanya.

Sebagai informasi, penggunaan gas air mata oleh aparat dituding menjadi salah satu penyebab ratusan jiwa kehilangan nyawa. Padahal berdasarkan atura FIFA, penggunaan gas air mata dilarang untuk digunakan untuk meredam massa di dalam Stadion.

Diketahui sebanyak 174 orang meninggal dunia dalam insden tragadi Kanjuruhan, usai Arema kontra Persebaya, Sabtu, 1 Oktober.