Kurangi Risiko Kecelakaan dengan Memilih Transportasi Aman
Dirjen Hubdat Budi Setiyadi (dok. Humas Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 10 orang meninggal dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 78 Tol Cipali arah Cirebon, pada Senin dini hari tadi. Diketahui semua korban meninggal dan luka-luka berasal dari kendaraan Elf yang merupakan travel gelap.

Tak adanya izin operasional dan jaminan keselamatan berkendara jadi perhatian serius Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi usai meninjau lokasi kecelakaan. Pasalnya kecelakaan serupa juga menimpa travel gelap di ruas Tol Cileunyi, beberapa waktu lalu. 

"Kedua kecelakaan ini menimpa travel gelap. Risikonya kalau travel gelap ya tidak ada izin operasionalnya dan sopirnya tidak dijamin, bagaimana kemampuannya juga tidak pasti," kata Dirjen Budi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 30 November.

Bagi masyarakat pun, Dirjen Budi berpesan agar tidak memilih travel gelap sebagai sarana transportasi karena rendahnya faktor keselamatan dari pengemudi maupun tidak adanya izin operasional yang berlaku maupun tidak ada jaminan asuransinya. 

"Disarankan untuk menggunakan bus umum yang lebih jelas izinnya, kendaraannya, dan ada asuransi bagi penumpangnya," pungkasnya. 

Seperti diketahui, kecelakaan maut ini melibatkan tiga kendaraan, yakni dua kendaraan tronton dan satu kendaraan minibus atau Elf. Kecelakaan ini berawal saat kendaraan Elf dengan nopol G 1261 D datang dari arah Jakarta menuju Cirebon. 

Saat melintas di tempat kejadian perkara, kendaraan itu menabrak kendaraan tronton dengan nopol R 1857 GC yang berada di depannya. Kendaraan tronton itu kemudian menabrak kendaraan tronton lainnya dengan nopol B 9010 UEJ yang berada di depannya.

"Delapan orang meninggal di TKP, 10 orang meninggal di rumah sakit, satu luka ringan, dan satu luka berat. Korban meninggal ini semua berasal dari Elf," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi.