Respons Isu Duet dengan Jokowi di Pilpres 2024, Prabowo: Saya Akan Ikuti Perkembangan
Prabowo Subianto akan melihat perkembangan politik ke depan. (foto: twitter @prabowo)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, merespons isu terkait dirinya bakal berduet dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024. Jokowi dikabarkan menjadi cawapres Prabowo. 

Prabowo tidak memastikan apakah isu tersebut benar atau tidak. Namun, dia mengatakan, dirinya akan mengikuti perkembangan politik yang ada.  
"Saya akan mengikuti perkembangan ya," ujar Prabowo di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu, 1 Oktober. 

Kendati demikian, Prabowo mengaku selama ini ini hubungannya dengan Jokowi sangat dekat. Sebagai pemimpin, dia menegaskan harus selalu menjaga kekompakan.  "Anda tahu bahwa saya ini selalu koordinasi dengan Pak Jokowi. Kita sebagai katakanlah pemimpin, kita sadar bahwa dengan persatuan dan kekompakan, maka Indonesia akan kuat dan berhasil dan itu terbukti," kata Prabowo.

 

Bahkan, Prabowo mengklaim punya chemistry dengan presiden ke-7 RI itu. Karena itu, dia mengatakan akan selalu membahas suatu hal yang terbaik untuk bangsa dengan Jokowi.  "Anda tahu kan, chemistry saya dengan Pak Jokowi? Jadi kita akan bicarakan terus yang terbaik untuk bangsa dan negara akan kita pikirkan," katanya.

Begitu pun juga dengan partai politik, Prabowo mengaku Gerindra punya hubungan baik dengan semua partai. Termasuk, PDIP.  "Saya chemistry dengan semuanya baik, Anda lihat nggak?," kata Prabowo.

 

 

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai wacana duet Prabowo dan Jokowi tidak masuk akal. Menurut Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Jokowi bukanlah orang yang gila akan kekuasaan.

"Masak beliau sudah sedemikian rupa tiba-tiba beliau ditarik untuk jadi wapres, ya tidak mungkin dan tidak masuk akal. Hemat saya Pak Jokowi tidak serendah itu," ujar Said kepada wartawan, Rabu, 28 September. 

 

"Beliau punya martabat, punya legacy, dan beliau itu bukan orang yang gila kekuasaan, itu tidak mungkin terjadi," lanjutnya.

Disinggung soal Jokowi belum menyatakan penolakan secara gamblang terkait wacana tersebut, Said menegaskan, bahwa tidak semua isu menyangkut presiden harus dikomentari secara langsung.

"Tidak perlu setiap ada isu tentang presiden, presiden harus menanggapi. Nah, hal-hal yang mustahil ngapain presiden capek-capek menanggapi hal-hal seperti itu. Legacy Pak Presiden pada 2024 itu akan selalu dikenang oleh publik," tegas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini.