Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Setiap Orang Berhak Memilih dan Dipilih
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto di Maluku Barat Daya (MBD), Maluku/DOK BPMI Setpres

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan pihaknya masih mencari tahu kebenaran wacana duet Prabowo Subianto-Jokowi di Pilpres 2024.

Menurutnya kemunculan nama Jokowi sebagai pendamping Prabowo, merupakan suatu kehormatan lantaran presiden ke-7 RI itu merupakan putra terbaik bangsa.

“Tentang nama-nama, ada Jokowi, bagi kami adalah kehormatan. Karena itu adalah orang-orang terbaik bangsa yang reputasi jejaknya dan track recordnya sudah cukup jelas,” ujar Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 September.

Soal Jokowi dipasangkan dengan Prabowo sebagai wakil, Muzani menilai, setiap warga negara memiliki kedudukan dan hak yang sama di depan hukum. Selama, tidak melanggar aturan dan perundang-undangan yang berlaku. 

“Berhak memilih dan berhak dipilih, berlaku bagi orang yang tidak melanggar peraturan dan UU. Kira-kira seperti itu. Jadi saya kira dari situlah pijakannya,” jelas Muzani.

Meski begitu, Muzani menegaskan, Gerindra belum menentukan sikap terkait usulan tersebut. Pihaknya, kata dia, masih mengkomunikasikan kepada pengurus pusat. 

“Saya perlu waktu untuk update. Terus terang, saya belum dapat laporan,” katanya. 

Sebagai informasi, wacana ini pertama kali digulirkan sejumlah kader dari Partai Gerindra dan PDI Perjuangan. Bahkan, pasal yang akan menghadang wacana tersebut juga tengah diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Wacana ini dibenarkan oleh inisiator gerakan Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi, Ghea Giasty Italiane.  Ghea mengaku telah bergerilya menemui beberapa orang dekat Prabowo Subianto.

Ghea juga menyampaikan usulannya untuk menduetkan Menteri Pertahanan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2024. Prabowo sebagai calon presiden dan Jokowi sebagai wakilnya.

Menurut Ghea, orang-orang dekat Prabowo yang juga petinggi Partai Gerindra merespons positif usulan tersebut. Usulan ini disebut dibicarakan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra pada Jumat, 8 Agustus lalu.

"Kalau dari pihak Pak Prabowo sih, selagi itu baik dan memang itu keinginan masyarakat, beliau sih oke-oke saja," kata Ghea .

Namun, ditanya siapa orang orang dekat Prabowo yang diajak bicara, Ghea enggan menyebut nama. Ia hanya memastikan orang-orang itu merupakan perwakilan Prabowo.

"Saya belum bisa sebut nama. Yang pasti perwakilan beliau," kata Ghea.