Berenang Antarbenua Melintasi Selat Bosporus Dinilai Unik, Tapi Ahli Ingatkan Risiko Bagi Perenang
Ilustrasi Selat Bosphorus. (Wikimedia Commons/Ibrahim Husain Meraj)

Bagikan:

JAKARTA - Selat Bosporus, jalur air tersibuk di Turki belum lama ini menggelar lomba renang antarbenua edisi ke-34, di mana perenang profesional berenang dari Asia ke Eropa. Perlombaan berhasil selesai tanpa insiden berkat kontrol yang ketat, ahli memperingatkan selat tersebut memiliki banyak risiko bagi perenang profesional, apalagi amatir jika mengabaikan aturan.

Arus kuat ditambah dengan episode kram bisa berbahaya bagi perenang, sementara kapal kargo besar yang menelusuri jalur air sepanjang hari tetap menjadi risiko lain.

Pantai Istanbul di sepanjang Laut Marmara dan Laut Hitam menawarkan banyak hal untuk perenang selama bulan-bulan musim panas yang terik, tetapi beberapa lebih suka berenang melintasi Bosporus, meskipun lalu lintas laut yang padat dan arus yang dapat menyapu perenang hanya dalam beberapa saat.

Para ahli mengatakan, sangat berbahaya untuk berenang di daerah yang tidak memiliki cara aman untuk masuk ke jalur air.

Emre Seven, seorang instruktur renang yang terkenal sebagai orang Turki pertama yang berenang melintasi Selat Gibraltar, mengatakan, berenang melintasi Bosporus adalah aktivitas unik tetapi terkadang berakhir buruk bagi sebagian orang, mengacu pada tenggelam.

"Aktivitas laut di Bosporus sangat tinggi, mulai dari pusaran air hingga lalu lintas kapal dan arus yang menderu. Ini sebenarnya adalah satu sungai besar yang membelah kota. Berenang di sini tentu berbahaya dan jika Anda berencana melakukannya, Anda harus berhati-hati," katanya kepada Anadolu seperti dilansir dari Daily Sabah 30 September.

selat bosporus
Ilustrasi Selat Bosphorus. (Wikimedia Commons/FatihGumus)

Menurut Seven, tantangan paling berbahaya bagi perenang di mana saja adalah kram.

"Orang biasanya melompat ke dalam air tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu, sehingga kekuatan tiba-tiba pada otot kaki dapat menyebabkan kejang. Arus air dingin yang datang dari Laut Hitam ke Bosporus juga memicu perubahan suhu air laut secara tiba-tiba dan pada gilirannya memicu kram. Begitu kram, Anda harus menunggu dan memijat bagian yang kram dan mencoba berenang tanpa kaki yang kram," paparnya.

Seven memperingatkan, Bosporus tidak cocok untuk pemula.

"Anda harus merencanakan ke depan di mana Anda akan berenang. Jika Anda tidak dapat berenang melawan arus dan mencapai daratan, Anda tidak boleh membuang-buang energi dan menunggu bantuan sambil mencoba untuk tetap mengapung," terangnya.

Dia mengatakan penyeberangan antara dua sisi Bosporus sangat berbahaya. "Itu penuh dengan rute reguler kapal, dari feri hingga kapal kargo," katanya.

Seven merekomendasikan orang untuk berenang di sepanjang pantai di Laut Hitam atau pantai Marmara sebagai gantinya.

Sementara Irfan Hattatoğlu, instruktur renang lainnya mengatakan, orang tidak boleh berenang dengan perut kenyang.

"Orang-orang terutama harus menghindari berenang di daerah dengan arus deras dan tidak boleh berenang jika mereka tidak berpengalaman. Risikonya terlalu banyak jika berenang dengan perut kenyang, di jalur perahu dan melawan arus," ujarnya.

Hattatoğlu memperingatkan, perenang untuk mencari tempat dengan tangga jika mereka ingin berenang dan merekomendasikan pergi dengan sekelompok setidaknya beberapa orang sehingga mereka dapat membantu jika seseorang perlu diselamatkan.