Viral Azan Bawa Pedang Ajak Jihad, NU: Jangan Terpengaruh Hasutan dan Provokasi
Ilustrasi/Pixabay

Bagikan:

JAKARTA - Nahdatul Ulama (NU) meminta agar masyarakat tidak terprovokasi dan terpengaruh dengan hasutan yang dilemparkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 

Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menanggapi video orang sedang azan sembari memegang pedang, yang viral di media sosial. 

"Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat," kata Robikin seperti dikutip dari keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin, 30 November.

Dia mengajak masyarakat memperkuat toleransi dan saling menghargai. Robikin mengatakan sebagai negara yang telah merdeka, Indonesia harusnya bisa memaknai jihad sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita nasional.

"Apa itu? Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab," tegasnya.

"Oleh karena itu, di tengah kehidupan yang plural seperti di Indonesia ini, kita harus memperkuat toleransi dan saling menghargai baik sesama maupun antar pemeluk suatu agama, etnis, budaya, dan lainnya," imbuh Robikin.

Sebelumnya, video viral orang yang sedang azan sembari memegang pedang ramai di media sosial. Belum diketahui pasti tempat kejadian ini. Hanya saja, video itu memperlihatkan orang yang sedang azan dengan beberapa orang di belakangnya.

Video lainnya juga orang adzan dengan memekikkan hayya alal jihad yang artinya mari berjihad. Sementara orang di belakang menimpali seruan jihad itu dengan mengepalkan tangannya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengaku belum mengetahui tempat kejadian itu. Hanya saja, pihaknya akan melakukan penyelidikan atas kejadian ini.

"Ini masih dalam penyelidikan," kata Awi saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini di kantornya, Jakarta, Senin, 30 November.