Dapat Data P3KE dari Jokowi, Gubernur Khofifah: Jatim Tancap Gas Hapus Kemiskinan Ekstrem
Foto Khofifah Indar Parawansa via Facebook

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Khofifah Indar Parawansa janji bakal memberantas kemiskinan ekstrem di Jawa Timur demi mewujudkan target Presiden Joko Widodo mencapai nol kemiskinan ekstrem pada 2024.

"Setelah menerima data P3KE dari Presiden Jokowi, yang merupakan data dengan nama dan alamat penduduk untuk sasaran intervensi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, maka saya nyatakan kami Jawa Timur siap untuk tancap gas," kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat 30 September.

Gubernur Jawa Timur merupakan satu satunya kepala daerah yang menerima Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

Data P3KE akan menjadi acuan bagi siapa saja yang berhak menerima bantuan sosial dari pemerintah dan mendapatkan intervensi agar mereka bisa naik kelas dari status miskin ekstrem menjadi lebih sejahtera.

Melalui penggunaan data P3KE, diharapkan penerima bantuan bisa tepat sasaran, merata dan tidak tumpang tindih.

Saat ini, sebanyak 25 kabupaten dan kota di Jawa Timur menjadi daerah percepatan penanganan kemiskinan ekstrem sehingga berbagai program penyejahteraan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Berbagai program perlindungan sosial telah disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti bantuan usaha kelompok usaha bersama (Kube) dan program wanita rawan sosial ekonomi (WRSE)

Melalui program zakat produktif yang menggandeng Badan Amil Zakat Nasional Jawa Timur dan badan usaha milik daerah, program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) rutin diberikan.

Bantuan sosial dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga disalurkan untuk nelayan, pengemudi ojek online dan mikrolet, penyandang disabilitas dan usaha mikro, kecil dan menengah untuk mencegah bertambahnya kemiskinan potensial dengan membantu masyarakat ekonomi rentan.

"Berbagai upaya terus kita lakukan termasuk untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui operasi pasar di 25 titik,” ujar dia dikutip dari Antara.

Jawa Timur merupakan provinsi dengan penurunan kemiskinan tertinggi nasional dalam periode Maret 2021-Maret 2022, yakni 391.400 jiwa.