JAKARTA - Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu mengapresiasi kelulusan dan disertasi yang diambil Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keungan Haji (BPKH), Suhaji Lestiadi.
Menurut dia, disertasi yang diambil tidak hanya memberi masukan kepada BPKH melainkan juga lembaga-lembaga sejenis lainnya dalam mengalokasikan dana investasinya agar dapat lebih baik.
Sekadar informasi, anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keungan Haji (BPKH), Suhaji Lestiadi berhasil memperoleh gelar Doktoral Fakultas Ekonomi di Univeritas Trisakti.
Adapun judul disertasi gelar Doktoral yang diambil oleh Suhaji berjudul "Strategi Alokasi Dana Haji Yang Optimal di Badan Pengelola Keungan Haji (BPKH)".
"Ini sebetulnya tidak hanya untuk BPKH yah tetapi juga lembaga-lembaga sejenis bisa melakukan bagaimana cara mengalokasikan uang yang ada," kata Anggito kepada awak media seusai pengukuhan gelar doktor Suhaji, di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Selasa, 27 September.
Dikatakan Anggito, dalam paparan disertasinya Suhaji menjelaskan bagaimana mengalokasikan dana haji agar lebih optimal lagi dengan cara memperhatikan return dan itu dapat mengurangi risiko.
"Supaya optimal dengan risiko yang rendah, return yang memadai, tadi Pak Suhaji sudah membuktikan bahwa memang sebaiknya investasi itu harus memperhatikan yang namanya return atau imbal hasil, dan juga concern dengan yang namanya risiko, yah harus seimbang," ujarnya.
Maka dari itu, Anggito berharap dengan adanya disertasi ini, lembaga-lembaga sejenis tidak terlalu ambisius dalam mengejar penghasilan sehingga mengesampingkan risiko.
"Jangan terlalu ambisi mengejar penghasilan atau pengembalian tapi lupa juga akan risiko," imbuhnya.
Sementara itu, setelah dikukuhkan sebagai gelar doktoral, anggota Dewan Pengawas BPKH Suhaji Lestiadi berharap, penelitiannya tersebut dapat menjadi masukan terhadap BPKH agar dapat menjadi lebih moderat dalam mengelola keungan haji.
"Alhamdulillah telah lulus kemudian apa yang kami peroleh dari penelitian ini bisa diterapkan oleh BPKH khususnya dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi moderat diterapkan oleh BPKH adalah sudah benar," ujar Suhaji.
Dalam disertasinya, kata Suhaji, dirinya menggunakan Triangle Metodhology, yaitu mentoda kuantitatif menggunakan liniear programing, dan metoda kualiitatif menggunakan Analitycal Hierarkhi Procces (AHP) dengan cara wawancara oleh para pakar, dan metoda Tauhidi String Relation (TSR), yang menghasilkan strategi yang moderat dalam pengelolaan haji.
BACA JUGA:
Ke depan, Suhaji berharap, BPKH tetap dapat mempertahankan strategi pengelolaan dana haji pada sekenario yang moderat.
"Moderat artinya pertengahan, tidak ke atas tidak ke bawah, tidak agresif tidak konservatif tidak menghindari resiko. Tapi tidak juga mencari resiko tapi mengelola resiko, yaitu risk taker, ada resiko harus dikelola," tandasnya.
"Maka ke depan BPKH bisa memperoleh nilai manfaat yang maksimal dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan dana haji," pungkas Suhaji.