Minta Lukas Enembe Menyerahkan Diri ke KPK, Eks Panglima OPM: Kalau Tidak Salah Kenapa Takut?
Eks Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir/FOTO IST

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe diminta mematuhi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika tak merasa bersalah, dia harusnya mengikuti proses hukum yang berjalan.

"Jika merasa tidak bersalah dan kondisi kesehatan sudah memungkinkan, saya minta Lukas Enembe untuk menyerahkan diri untuk menyerahkan diri diperiksa oleh pihak berwajib," kata eks Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 27 September.

Lambert mengatakan masyarakat akan berdiri di belakang Lukas jika dia tak bersalah. Sehingga, Lukas harusnya menunjukkan sikap sebagai warga negara yang baik dengan mematuhi proses hukum yang berjalan.

"Pak Enembe kasih contoh, jadi warga negara yang baik itu seperti apa. Kalau tidak bersalah kenapa takut? Kalau takut berarti ada apa-apa. Pakai gerakan massa lagi. Apakah itu contoh warga negara yang baik," tanyanya.

Lambert mengatakan pemerintah harusnya bersikap tegas pada Lukas. Apalagi, banyak warga yang sebenarnya menunggu tindak lanjut KPK terkait dugaan korupsi tersebut.

Menurutnya, hanya keluarga Lukas saja yang membela gubernur tersebut.

"Masyarakat lainnya sedang menunggu, apakah Pemerintah bisa bertindak tegas terhadap Lukas Enembe, dan bagaimana Lukas Enembe dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Lukas Enembe kembali tidak hadir pada pemanggilan kedua sebagai tersangka pada Senin, 26 September. Kuasa hukumnya, Stefanus Roy Rening menyebut kliennya itu sedang sakit.

"Syarat orang memberi keterangan itu harus sehat. Kalau sakit gimana mau kasih keterangan," kata Kuasa Hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening kepada wartawan di Jakarta, Senin, 26 September.

Stefanus mempersilakan KPK untuk datang ke rumah Lukas di Papua. Dia akan mengusahakan perlindungan bagi tim medis tersebut saat mengunjungi dan melihat kondisi kliennya.

Sementara itu, juru bicara Lukas, M. Rifai Danus mengatakan Gubernur Papua tersebut sudah dioperasi sebanyak tiga kali selama setahun terakhir. Berbagai operasi yang dilakukannya, termasuk operasi jantung, pankreas, dan mata.