Salip DKI Jakarta Terkait Penambahan Kasus COVID-19, Apa yang Terjadi di Jateng?
Ilustrasi uji usap atau swab test (Lukasmilan/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus harian COVID-19 di Indonesia kembali mencetak rekor pada Minggu, 29 November ini dengan mencatatkan penambahan sebanyak 6.267 kasus. Adapun provinsi yang mencatatkan penambahan kasus terbanyak saat ini adalah Jawa Tengah dengan angka 2.036 kasus.

Dengan mencatatkan angka tersebut, Jawa Tengah telah menyalip DKI Jakarta yang per hari ini, melaporkan penambahan sebanyak 1.431 kasus COVID-19.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan hal ini mungkin saja terjadi karena angka tes di wilayahnya cukup tinggi. Dia yakin, daerah yang lain sebenarnya juga mencatatkan angka yang sama, hanya saja selama ini tidak terdeteksi karena pengujiannya yang tidak semasif Jawa Tengah.

"Saya kira ini karena tes kita tinggi. Jadi saya kira, di mana-mana itu tinggi sebenarnya. Hanya saja, tesnya rendah. Kalau di Jateng ini kan tinggi tesnya," kata Yulianto saat dihubungi VOI, Minggu, 29 November.

"Kalau tesnya banyak, ya pasti ditemukan (kasus, red) banyak," imbuhnya.

Meski begitu, dia mengamini salah satu penyebab penambahan kasus ini juga terjadi setelah adanya libur panjang di akhir Oktober lalu atau saat cuti bersama Maulid Nabi. Apalagi Jawa Tengah, bisa dibilang menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi.

"Ya itu juga (penambahan akibat libur panjang, red) tapi kalau itu, di mana-mana juga sama," tegasnya.

Lebih lanjut guna mencegah terjadinya peningkatan kasus COVID-19, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng tetap meminta masyarakat untuk menggalakkan protokol kesehatan 3M atau memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.

"3M terus kita galakkan dan meminta masyarakat untuk melakukannya," ungkapnya.

Sebelumnya, selain Provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta ada tiga provinsi lainnya yang mengalami penambahan kasus COVID-19 hingga ratusan orang lebih yaitu  Provinsi Jawa Timur mencatatkan penambahan kasus sebanyak 412, Sumatera Barat 273 kasus, dan Jawa Barat mencatat 228 kasus.

Berdasarkan data tersebut, semua provinsi di Indonesia melaporkan terjadinya penambahan kasus COVID-19. Namun, ada empat provinsi yang mengalami penambahan kasus di bawah 10, yaitu Papua, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Maluku Utara.

Sementara untuk jumlah provinsi yang melaporkan penambahan kasus sembuh terbanyak adalah DKI Jakarta dengan 814 kasus, Jawa Barat 770 kasus, Jawa Tengah 760 kasus, Jawa Timur 287 kasus, dan Kalimantan Tengah 196 kasus.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per Minggu, 29 November. Hasilnya, dari 42.903 spesimen yang diperiksa terjadi penambahan sebanyak 6.267 kasus baru COVID-19.

Angka ini merupakan angka tertinggi yang pernah dicatatkan oleh Kemenkes. Sebelumnya, angka penambahan kasus COVID-19 seringkali berkisar di antara angka 5.000 hingga 5.500 kasus.

"Berdasarkan pemeriksaan 42.903 spesimen tercatat penambahan kasus baru sebanyak 6.267 sehingga total akumulasi mencapai 534.266 kasus," demikian dikutip dari keterangan tertulis Kemenkes, Minggu, 29 November.

Sedangkan untuk jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 mencapai  3.810 orang dengan angka akumulasi mencapai 445.793.

Sementara untuk angka suspek, saat ini jumlahnya mencapai 70.792 orang.

"Untuk pasien meninggal mencapai 169 orang dengan total akumulasi 16.815," ungkap Kemenkes.

Terkait angka positivity rate saat ini masih berada di kisaran 14,1 persen. Ini artinya, Indonesia belum bisa dikatakan aman dari penyebaran virus ini karena standar World Health Organization (WHO) berada di angka atau di bawah lima persen.