Bagikan:

JAKARTA - Kepala Teknis COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove pada Jumat mengatakan, negara-negara harus tetap waspada dengan COVID-19. Bahkan meski negara itu sedang mengalami penurunan kasus virus corona.

"Apa yang tidak ingin kami lihat adalah situasi di mana Anda beralih dari penguncian untuk mengendalikan (virus) ke penguncian yang lain," katanya saat konferensi virtual di Jenewa, dikutip dari Antara, Sabtu 28 November.

Hampir 61 juta orang di seluruh dunia dilaporkan terinfeksi virus corona dan 1,4 juta lagi meninggal karenanya, menurut hitungan Reuters.

"Ini kekuatan kami untuk menjaga transmisi rendah. Kami melihat puluhan negara menunjukkan kepada kami bahwa (wabah) itu mampu dikendalikan dan masih terkendali," tuturnya.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis, ada 5.828 kasus positif COVID-19 baru pada pada Jumat 27 November kemarin. Itu adalah rekor baru di Tanah Air, di mana sebelumnya, rekor kasus baru terjadi pada 25 November dengan pertambahan 5.534 kasus.

"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 522.581 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes.

Kasus sembuh pada hari ini bertambah 3.807, sehingga totalnya ada 437.456 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 169 orang dan totalnya 16.521 orang.

Provinsi dengan kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 1.436 kasus baru dan total 132.961 kasus. DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia. 

Disusul oleh Jawa Tengah yang miliki 963 kasus baru dengan total 51.843 kasus. Jawa Barat miliki 699 kasus baru dan total 51.181 kasus. Lalu, Jawa Timur miliki 428 kasus baru dan total 60.618 kasus.