JAKARTA - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saling melepas rindu dalam acara Rapat Kerja Daerah DPD Gerindra DKI. Anies hadir memenuhi undangan sebagai Gubernur DKI, sementara Sandiaga sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra.
Dalam sambutannya, Anies mengucapkan selamat datang kepada Sandiaga yang kembali menjadi kader Gerindra. Mantan Wakil Gubernur DKI ini sempat mengundurkan diri dari DPP Gerindra untuk maju sebagai calon Wakil Presiden.
"Kepada Wakil Gubernur DKI 2017-2018, Sandiaga, tepuk tangan buat Pak Sandi. Welcome back, Bro," seru Anies disertai tepuk tangan peserta Rakorda DPD Gerindra di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu, 26 Januari.
Melanjutkan sambutannya, Anies mengklaim bahwa angka kemiskinan di DKI menurun selama dirinya menjabat sejak 2017. Angka kemiskinan di tahun 2019 menempati porsi terkecil sepanjang 5 tahun terakhir.
"Sejak September 2017, persentase penduduk miskin kita ada 3,7. Kemudian turun sekarang sudah mencapai 3,42 dan kami akan turunkan terus," ungkap Anies.
BACA JUGA:
Kemudian, giliran Sandi menyampaikan sambutannya. Sebagai orang yang pernah satu tahun mendampingi Anies memimpin Jakarta, ia mengaku ada kerinduan tersemat dalam benaknya.
"Yang saya hormati Bapak Gubernur kita, mantan bos saya, Bapak Anies Rasyid Baswedan. Kangen, Bro," kata Sandi yang juga disambut riuh tepuk tangan.
Saat ini, masuknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi tanda bahwa partai berlambang garuda tersebut telah merapat dalam koalisi pemerintah. Namun, kata Sandi, bukan berarti Gerindra menjadi oposisi dengan Pemprov DKI.
"Masih sangat jernih ingatan saya di tahun 2016 dan 2017 kami semua sama-sama berjuang. Apa yang kami janjikan selama masa kampanye itu harus direalisasikan. Perjuangan Pak Anies ini harus kita tuntaskan sampai waktu 2,5 tahun lagi. siap semuanya?" ucap Sandi.
Soal angka kemiskinan, Sandiaga sependapat dengan Anies. Ia turut mengklaim jumlah lapangan kerja yang diciptakan meningkat dan per hari ini pengangguran di DKI terus menurun.
"Alhamdulillah inflasi di DKI Jakarta juga inflasi yang paling terkendali. Jadi, selain daripada ekonomi, tentunya bagaimana kita juga bisa mengawal pada pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya," pungkasnya.