Pengirim dan Penerima Paket Bahan Diduga Petasan yang Meledak di Sukoharjo Jateng Sudah Diamankan
Petugas berjaga di sekitar Asrama Polisi Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Minggu. (ANTARA/ HO-Humas Polda Jateng)

Bagikan:

JATENG - Polda Jawa Tengah (Jateng) sudah mengamankan pihak pengirim dan penerima paket diduga bahan petasan yang meledak di pekarangan kosong sekitar wilayah Asrama Polisi Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, petang tadi. 

Paket itu dikirim dari Indramayu dari seseorang berinisial S dengan nama 'perusahaan' CV Mandiri. Sedangkan penerimanya adalah warga Klaten berinisil A yang saat ini sudah diamankan. 

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, pada paket tertulis sumbu kembang api. 

Hasil pemeriksaan awal, penerima paket mengatakan bahwa sumbu kembang api atau black powder itu untuk mengusir tikus. 

"Bahwa ini benar ada pemasanan online terkait dengan bahan bubuk hitam dari Indramayu sudah kita amankan. Penerimanya sudah kita amankan, pengirimnya juga. Anggota yang mengamankan operasi yang sekarang menjadi korban belum kita lakukan pemeriksaan," jelas Kapolda saat konfrensi pers di Jateng, Minggu, 25 September. 

Paket tersebut dikirim dari Indramayu pada 22 April 2021 lalu sebelum lebaran dan merupakan barang bukti dari razia yang dilakukan anggota polisi. Paket ini kemudian dibawa oleh anggota --yang menjadi korban ledakan-- dan meledak di pekarangan kosong. 

Jenderal bintang dua ini belum bisa memastikan kenapa barang bukti hasil razia tersebut bisa berada di tangan anggota. Pihaknya akan mendalami lebih lanjut setelah kondisi korban ledakan membaik. 

"Bahwa benar anggota kita yang hari ini menjadi korban pernah melakukan razia satu tahun yang lalu terkait paket pesanan online. Namanya bubuk hitam yang diduga petasan yang di CV itu disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus. Barang itu mau dikirim ke Klaten," terang dia.

Hasil olah tempat kejadian perkara oleh Tim Gegana Brimob ditemukan bubuk hitam yang diduga sebagai bahan petasan di lokasi ledakan. Bubuk hitam tersebut ditemukan berada dalam dua kantong plastik dengan ukuran 1 ons.

"Kemudian ada empat bungkus plastik kosong, sisanya residu. Ada uceng. Uceng itu sumbu petasan. Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu. Artinya saya pastikan ledakan di wilayah lita tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," tegas dia.