JATENG - Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan ledakan yang terjadi di pekarangan kosong sekitar rumah dinas Polri, asrama polisi (aspol) Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu petang berasal dari paket diduga bahan petasan yang hendak dikirim ke Klaten.
Paket ini merupakan barang bukti (barbuk) hasil razia sebelum lebaran pada 2021 lalu. Korban dalam ledakan, Bripka Dirgantara Pradipta kemungkinan besar tengah membawa paket ini. Namun untuk memastikan, pihak penyidik membutuhkan keterangan leboih lanjut dari korban.
"Kemungkinan, kemungkinan (Paket dibawa anggota, Red). Nanti kalau sudah sadar kita periksa anggota," jelasnya usai mengecek lokasi ledakan, Minggu, 25 September.
Paket tersebut dikirim dari Indramayu pada 22 April 2021. Paket dikirim dari CV Mandiri atas nama S yang saat ini diamankan di Polres Indramayu. Sedangkan penerima dari paket merupakan warga Klaten berinisial A. Barang tersebut diamankan saat polisi melaksanakan razia di daerah Jurug, Kota Semarang.
"Jadi yang ngirim dan dia (S) membenarkan kalau dia yang ngirim. Nama (tertulis di paket) adalah sumbu kembang api. Ditulis sumbu kembang api. Dari pemeriksaan awal penerima paket mengatakan bahwa sumbu kembang api atau black powder itu untuk ngusir tikus," jelas Ahmad Luthfi.
Hasil olah tempat kejadian perkara oleh Tim Gegana Brimob ditemukan bubuk hitam yang diduga sebagai bahan petasan di lokasi ledakan. Bubuk hitam tersebut ditemukan berada dalam dua kantong plastik dengan ukuran 1 ons.
BACA JUGA:
"Kemudian ada empat bungkus plastik kosong, sisanya residu. Ada uceng. Uceng itu sumbu petasan. Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu. Artinya saya pastikan ledakan di wilayah lita tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," tegas dia.