Dokter pun Tak Luput Terkena Virus Corona, Hingga Ada yang Meninggal
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Jumlah korban tewas di China akibat wabah virus corona jenis baru yang menyerang paru-paru bertambah menjadi 52 orang hingga Minggu pagi. Bahkan, tiga dokter Beijing dinyatakan positif sepulang dari Wuhan, Provinsi Hubei, sebagai daerah pertama ditemukannya kasus itu.

Dikutip dari Reuters, televisi pemerintah China Global Television Network melaporkan, Liang Wudong, seorang dokter berusia 62 tahun di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan wabah di Kota Wuhan, meninggal karena virus corona.

Media di China yakni South China Morning Post menyebut Liang meninggal dunia pada Sabtu 25 Januari pada pukul 07.00 waktu setempat. Liang diduga terinfeksi virus corona sejak pekan lalu.

Sebelumnya, Liang sempat dirawat di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut, namun nyawanya tetap tak tertolong. Meninggalnya Liang, menandai kematian pertama dari kalangan profesional medis sejak virus corona mewabah di China.

Secara keseluruhan wabah virus tersebut berjumlah 1.287 kasus, baik yang positif maupun yang terduga, di seluruh wilayah daratan Tiongkok. Dari jumlah itu, sebanyak 549 kasus di antaranya berasal dari Provinsi Hubei dan 85 orang dinyatakan negatif dan telah diizinkan meninggalkan ke rumah sakit.

Sementara itu, di Beijing terdapat 10 kasus baru, termasuk tiga orang dokter, sehingga sampai saat ini totalnya 51 kasus. Dari tiga dokter asal Beijing yang mengidap virus 2019-nCoV itu, dua di antaranya telah melakukan perjalanan ke Wuhan, sedangkan satunya lagi sempat duduk bersama dengan seorang pengidap dalam salah satu rapat di Wuhan sebagaimana laporan CGTN, stasiun televisi resmi pemerintah China.

Mulai Minggu, Dinas Lalu Lintas Jalan Raya Kota Beijing menutup semua akses kendaraan penumpang dan barang antarprovinsi. Salah satu perusahaan bus antarprovinsi dari Bandar Udara Internasional Daxing, Beijing, telah menghentikan layanan ke luar provinsi sejak Sabtu 25 Januari.

Sejak Jumat, petugas kesehatan dibantu aparat kepolisian mendatangi setiap rumah atau apartemen di Beijing untuk memastikan tidak ada warga dari Wuhan atau baru saja bepergian dari Wuhan.

Sampai saat ini Distrik Dongcheng masih nihil dari kasus wabah virus yang ditularkan oleh ular dan kelelawar di Pasar Huanan, Wuhan, Provinsi Hubei itu. Jarak Beijing-Wuhan sekitar 1.500 kilometer.

Sebanyak 150 petugas medis dari Army Medical University diterbangkan dari Kota Chongqing menuju Wuhan untuk membantu penangangan wabah mematikan itu pada, Kamis 24 Januari, atau H-1 Tahun Baru Imlek di China.