Bagikan:

JAKARTA - Masyarakat dunia dihebohkan dengan penyebaran wabah virus baru corona dari Kota Wuhan di China. Penyebaran virus tersebut sudah membunuh ratusan orang di China. Ada peneliti yang bilang, sumber virus tersebut berasal dari ular jenis krait atau kobra. Benarkah demikian?

Seperti diketahui virus nCoV atau Flu Wuhan ini masih berada dalam satu keluarga dengan virus SARS dan MERS. Kedua virus tersebut sama-sama menyerang sistem pernafasan yang telah menewaskan ratusan orang dalam 17 tahun terakhir, seperti dikutip channelnewsasia.

Asal-usul Virus Corona Baru

Nama virus corona baru ini sebenarnya berasal dari bentuknya, yang menyerupai mahkota atau korona matahari ketika dicitrakan menggunakan mikroskop elektron. 

Coronavirus ditularkan melalui udara dan menginfeksi saluran pernapasan atau saluran pencenernaan mamalia dan burung. 

Meskipun sebagian besar virus dari keluarga coronavirus hanya menyebabkan gejala mirip flu ringan selama infeksi, tapi SARS dan MERS bisa menginfeksi saluran udara bagian atas dan bawah serta menyebabkan penyakit pernapasan parah dan komplikasinya lainnya pada manusia. 

Sementara itu studi telah mengungkap bahwa sumber asli SARS dan MERS adalah kelelawar. Kemudian virus yang berasal dari kelelawar itu juga turut disebarkan oleh musang dan unta kepada manusia.

Seperti diketahui, wabah coronavirus yang menyebar di Wuhan menyebar para pekerja atau pelanggan di pasar grosir makanan laut yang juga menjual daging olahan dan hewan konsumsi seperti unggas, keledai, domba, babi, unta, rubah, musang, tikus bambu, landak, dan reptil.

Sementara itu karena corona virus tidak pernah dilaporkan pernah menginfeksi hewan air, masuk akal bahwa ada dugaan corona virus mungkin berasal dari hewan lain selain yang dijual di pasar makanan laut Wuhan tersebut. 

Adanya hipotesis bahwa corona virus bukan dari binatang yang ada di pasar, didukung oleh penelitian baru dalam jurnal Medical Virology. Para ilmuwan melakukan analisis dan membangdingkan urutan genetik 2019-nCoV (corona virus baru) dan semua corona virus lainnya yang diketahui. 

Studi tentang corona virus baru itu mengungkapkan, virus ini paing mirip dengan dua sampel yang ditemukan di kelelawar, yang mirip dengan virus SARS. Lebih lanjut, dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa virus kelelawar mungkin telah bermutasi sebelum menginfeksi seseorang. 

Namun, ketika para peneliti melakukan analisis bioinformatika yang lebih rinci dari virus corona baru, menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV ini kemungkinan berasal dari ular. 

Dari kelelawar ke ular

Dari penelitian tersebut, mereka menganalisis kode protein virus corona kemudian dibandingkan dengan kode protein virus corona yang terdapat di hewan-hewan yang berbeda, seperti burung, ular, marmut, landak, kelelawar, dan manusia. Hasilnya mengejutkan, virus corona baru atau 2019-nCoV, kode proteinnya paling mirip dengan kode protein virus yang ada pada ular. 

Fakta bahwa virus corona baru terdapat pada ular semakin kuat ketika di pasar makanan laut Wuhan itu memang ada yang jual ular. Selain itu, seperti diketahui, ular memang tak jarang memangsa kelelawar. Sehingga kemungkinan bisa saja virus itu pindah dari kelelawar ke ular. Lalu pada kasus penyebaran corona baru ini, virus dari ular menyebar ke manusia. 

Kendati demikian, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memverifikasi asal virus tersebut melalui percobaan laboratorium. Pasalnya, penelitian terhadap ular-ular yang terdapat di pasar Wuhan itu belum dilakukan.