Prihatin Sikap Dunia Internasional Terhadap Pengungsi Palestina, Menlu Retno: Berhak Hidup Seperti yang Kita Jalani
Menlu Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan UNRWA. (Sumber: Kementerian Luar Neger RI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengajak seluruh dunia untuk mendukung UNRWA (badan PBB yang bertugas membantu pengungsi Palestina), menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu penanganan pengungsi Palestina.

"Indonesia selalu teguh dukung aktivitas UNRWA dan bantu pengungsi Palestina," ujar Menlu Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri mengenai UNRWA di New York, Amerika Serikat, mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri 23 September.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno juga mengungkapkan keprihatinan akan sikap dunia internasional, yang seakan menganggap nasib pengungsi Palestina sesuatu yang normal.​

"Padahal para pengungsi Palestina berhak menikmati hidup layaknya kehidupan yang kita jalani," tegasnya.

Atas dasar itu, Menlu mengajak dunia internasional untuk bekerja sama membantu UNRWA, terutama karena badan itu kini menangani sekitar 5 juta pengungsi Palestina.

Diketahui, UNRWA, atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East, memulai aktivitasnya pada 1950, untuk membantu warga Palestina yang mengungsi akibat pembentukan Israel. Saat ini UNRWA mengalami kesulitan keuangan.

Guna mencari solusi atas kesulitan UNRWA, pertemuan tingkat menteri diselenggarakan, diketuai bersama oleh Menlu Swedia Anne Linde dan Menlu Jordania Ayman Safadi.

Menlu Retno menyatakan, ada dua hal yang dapat dilakukan untuk membantu UNRWA.​ Pertama, mengatasi kendala keuangan UNRWA. Dikatakannya, Indonesia selalu berikan dukungan atas perpanjangan mandat UNRWA dan kontribusi keuangan.

Kedua, memastikan bahwa UNRWA dalam laksanakan tugas dengan baik. Untuk hal ini, kata Menlu Retno, Indonesia mendukung rencana Sekretaris Jenderal untuk tingkatkan anggaran UNRWA melalui kontribusi wajib.​

Ditambahkannya, dukungan kepada UNRWA merupakan bagian dari upaya solusi damai terhadap isu Palestina.