'Pernyataan Kurang Bijaksana dan Tendensius,' Kritik Keras PDIP untuk Luhut yang Sebut Bukan Orang Jawa Jangan Maksa jadi Presiden
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno (DOK PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - PDIP menilai pernyataan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, soal orang luar Jawa jangan memaksakan diri menjadi presiden sangat kurang bijak. 

Bahkan, politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyebut pernyataan Luhut itu terkesan tendensius.

"Pernyataan yang kurang bijaksana dan tendensius," ujar Hendrawan, Jumat, 23 September. 

Menurut Hendrawan, sebagai negara berbangsa, persoalan asal usul suku dan wilayah sudah seharusnya ditinggalkan.

"Fakta demografis dan sosiologis yang dikhawatirkan Pak Luhut, harus menjadi tantangan kita dalam program edukasi dan literasi politik dan keadaban demokrasi yang terus kita bangun," kata anggota Komisi XI DPR itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, orang dari luar pulau Jawa kecil kemungkinan untuk bisa menjadi presiden. Dia menyarankan agar tokoh dari luar Jawa tidak usah berambisi manjadi Presiden.

Menurut Luhut, tokoh luar Jawa harus tahu diri. Dia bilang, masih banyak cara lain untuk mengabdi kepada negara selain menjadi presiden.  

“Apa harus jadi presiden aja kau bisa mengabdi? Harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa. Ini bicara antropologi. Kalau Anda bukan orang Jawa dan pemilihan langsung hari ini, udah lupain deh. Enggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati,” kata Luhut dikutip melalui akun Youtube RGTV Channel, Kamis 22 September.