JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, destinasi Tana Mori Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dijadikan sebagai tujuan wisata kelas atas atau premium. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya agar ada pembeda dengan destinasi unggul lainnya di Tanah Air.
"Untuk Labuan Bajo Tana Mori, sesuai rapat terakhir, posisinya menjadi premium. Ini yang membedakan juga dengan Mandalika dan wisata lain," katanya, dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) secara virtual, Jumat, 27 November.
Dalam paparannya, Erick mengatakan, pengembangan kawasan Tana Mori Labuan Bajo mencapai Rp2,67 triliun. Kawasan itu memiliki luas 300 hektare dan bakal dijadikan venue dari agenda G20 dan ASEAN Summit di 2023.
Erick mengatakan, rancangan pembangunan pariwisata super-prioritas di lima destinasi, yakni Labuan Bajo, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Danau Toba masing-masing destinasi memiliki pasar berbeda.
"Karena kalau tidak ada differences masing masing daerah, akhirnya bukan sesuatu yang menarik. Kita harapkan dengan Labuan Bajo jadi premium destinasi dapat menjadi target sendiri," ucapnya.
BACA JUGA:
Untuk Mandalika, kata Erick, pihaknya akan menartgetkan wisata untuk kalangan anak muda dan wisatawan yang menyukai olahraga. Seperti diketahui, Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bakal dijadikan lintasan balap MotoGP 2021.
"Di Mandalika ada education hub, karena konsep Mandalika ini mau (ditargetkan) ke anak muda dan sport. Kebetulan ada MotoGP nanti," tuturnya.
Sedangkan untuk kawasan Manado Bitung-Likupang, Erick menyampaikan, destinasi itu masuk middle atau kelas menengah. Konsep pembangunan pariwisata Likupang akan disesuaikan dengan pasarnya. Destinasi ini memiliki ruang terbuka berupa danau dan pemandangan alam lainnya.
"Di Likupang banyak wisatawan dari China. Jadi di sana market kelas menengah. Ada ruang terbukanya dan lain-lain," katanya.