Polisi Selidiki Kasus Pembacokan OTK di Bintaro
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan terhadap seorang pemuda berinisial EYW (26) di Jalan Bunga Lili, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Intinya kasus sudah ditangani dan sedang berproses," kata Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan, Rabu, 21 September.

Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk EYW selaku pelapor.

"Saksi-saksi sudah diperiksa. Kalau ada informasi, silakan diinformasikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya,  pemuda berinisial EYW (26) menjadi korban pembacokan di Jalan Bunga Lili, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 Agustus mala. Aksi kekerasan itu terekam kamera pengawas atau CCTV.

Dalam video itu terlihat korban dikejar dua pria hingga terjatuh. Pelaku kemudian membacok korban secara brutal.

Pembacokan itu dipicu masalah pribadi EYW dengan AB saat keduanya masih menjalin hubungan. EYW merasa sang kekasih telah menjelek-jelekkan dirinya ke orang lain.

"Iya jadi dia (AB) jelek-jelekin saya ke orang. Ah si EYW tuh hitam, jelek, segala macam," kata EYW saat dikonfirmasi, Rabu, 21 September.

Karena kesal diejek AB, EYW berniat memberikan foto dan video yang menampilkan AB dengan sejumlah pria kepada orang tua terduga pelaku itu. Dia mengakui foto dan video itu didapat korban dari e-mail AB diberikan secara sukarela saat masih berpacaran.

"Saya bilang, 'lo jangan macem-macem, aib lo ada di gue. Gue bisa aja laporin ke orang tua lo, nih video-video lo yang enggak-enggak sama cowok-cowok'," ujar EYW.

Setelahnya, AB mengajak EYW untuk bertemu dengan tujuan menyelesaikan masalah. Keduanya kemudian bertemu di rumah teman korban di Bintaro.

Dalam pertemuan itu, AB meminta EYW menghapus foto dan video yang sebelumnya hendak dilaporkan kepada orang tua terduga pelaku.

"Dia minta videonya dihapus, saya juga ada insiatif buat hapus videonya di depan dia kan," ungkap korban.

Namun, dua orang tak dikenal (OTK) tiba-tiba datang dan langsung menyerang korban. Satu orang pelaku mengacungkan senjata tajam berupa golok, sedangkan satu lainnya membawa martil.

"Itu saya sempat lari, jatuh, disabet-sabet kan. Itu yang satu kayaknya bawa martil, sama yang satu bawa golok. Kejadiannya cepat sih," tutur EYW.

Rekan korban berinisial K sempat berusaha menolong. Namun, K malah terkena sabetan golok pelaku.

"Kalau saya di kepala tiga jahitan sama di jari kelingking. Kalau teman saya itu 14 jahitan di jidat, itu belah sampai atas. Jadi bagian dalam dan luar dijahit," ujar EYW.