JAKARTA - Puluhan pimpinan organisasi masyarakat (ormas) melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di rumah dinas Anies.
Salah satu perwakilan ormas dari Kahmi Jaya, Syaiful Jihad menegaskan pertemuan ini tidak terkait dengan pencalonan Anies dalam Pilpres 2024. Syaiful pun menyebut tidak ada seruan "presiden" dalam pertemuan tersebut.
"Saya sampaikan tidak ada teriakan 'presiden' dan lain-lain. Sudah saya larang dan tidak ada arah ke sana," kata Syaiful usai pertemuan di rumah dinas, Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Selasa, 20 September.
Syaiful pun mengaku jalannya pertemuan ini bukanlah kehendak Anies, melainkan para ormas sendiri yang ingin bersilaturahmi kepada Anies yang masa jabatannya akan berakhir kurang dari satu bulan mendatang.
Syaiful menjelaskan, 68 ormas yang hadir dalam pertemuan tersebut sebatas mendoakan Anies agar bisa mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI dengan baik, disertai penyampaian kesan mereka terhadap Jakarta lima tahun terakhir.
"Saya sampaikan hanya ucapan terima kasih saja bahwa dalam 5 tahun ini sudah berkolaborasi, termasuk (penyampaian) kritik. Intinya itu. Juga, mendoakan pak anies untuk mengakhiri (jabatan) gubernur secara baik, kalau bahasa Islamnya husnul khotimah," jelas dia.
BACA JUGA:
Pertemuan ini digelar secara tertutup sejak sore hingga petang. Orang-orang yang tidak masuk dalam daftar undangan dilarang masuk. Begitu pula dengan wartawan yang hanya diizinkan menunggu di depan gerbang rumah dinas Anies.
Sejumlah pimpinan ormas yang hadir di antaranya Aisyiyah, Muslimat NU, Majelis Betawi, Brigade Pitung, FGM Betawi, Forkabi, Pemuda Muhammadiyah, Pagarjati Jawa Timur, Paguyuban Jawa Tengah, Prodem, GP Ansor, Bang Japar, Menwa, Kahmi Jaya, Pemuda Pancasila, Pemuda Batak Bersatu, IKAMA Madura, PPMI, HMI, dan ormas lainnya.