DENPASAR - Kepala Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali, Anggiat Napitupulu menerangkan duduk persoalan perkelahian bule Rusia di Kuta, Badung. Penyebab perkelahian karena kasus penipuan penukaran uang.
Keuda bule Rusia yang terlibat perkelahian yakni Andrey Razumovski, investor yang memiliki Izin Tinggal Terbatas (Itas) dan Alexandra Adenin dengan Izin Tinggal Kunjungan (ITK).
"Keduanya adalah warga negara Rusia," kata Anggiat, Selasa, 20 September.
Saksi Huang Yue Ping menerangkan duduk persoalan penipuan dengan korban Andrey. Andrey dan Alexandra sebelumnya sepakat melakukan transaksi penukaran uang.
Kemudian, pada Jumat (16/9) sekitar pukul 18.00 Wita Andrey Razumovskiy bersama temannya bertemu dengan Alexandra Adenin di Pandaloka Restaurant, Dewi Sri Food Center, di Jalan Raya Kuta, Badung, setelah bertemu kemudian terjadi kesepakatan untuk menukar uang dari rubel menjadi USD.
Andrey Razumovskiy meminta Ibunya yang tinggal di Rusia untuk mentransfer uang 280.000 Rubel ke rekening Alexandera untuk ditukar dengan dolar AS.
Tapi setelah uang ditransfer, Alexandra tak memberikan penukaran uang dolar. Alexandra disebut berupaya melarikan diri hingga akhirnya diamankan Andrey. Keduanya pun berkelahi.
Alexandra kemudian diamankan tim Polsek Kuta. Dari informasi yang diperoleh tim kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai, diketahui kedua bule Rusia itu sudah dimediasi.
"Berdasarkan keterangan pihak Polsek Kuta, didapati keterangan bahwa telah dilakukan mediasi antara kedua belah pihak," ujarnya.
Menurut Anggiat diduga terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh WN Rusia.
"Baik pelanggaran hukum maupun ketidaknyamanan bagi masyarakat sudah ada aparat penegak hukumnya masing-masing," katanya.