JAKARTA - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk, mendatangi Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pendeta Lipiyus tidak berkenan menjelaskan lebih lanjut isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi. Dia hanya menyatakanakan menyampaikan masukan sebagai kewajiban salah satu pemuka agama.
"Saya seperti ini tetapi memberikan masukan kepada pemimpin negara itu kewajiban sebagai pendeta," kata Lipiyus kepada awak media selepas pertemuan, dikutip dari Antara, Senin 19 September.
Lipiyus mengaku kedatangannya tidak semata-mata terkait Papua, tetapi juga lantaran persoalan penting bangsa Indonesia.
"Kami juga ada urusan pribadi. Urusan pribadi yang paling penting saya tidak mau ngomong, tapi itu luar biasa, untuk bangsa besar ini. Kami ambil sikap untuk bangsa ini, bukan (hanya) Papua," katanya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Legislator PKB: Bjorka Asli Terbahak-bahak Menghina Pemerintah yang Gagal Melacaknya
19 September 2022, 10:39 -
| BERITA
Perludem Nilai Usulan Megawati soal Nomor Urut Parpol Tak Berubah Tidak Tepat
19 September 2022, 15:58 -
| BERITA
Kabareskrim Bantah Pernyataan Kamaruddin Soal Ferdy Sambo Nikah dengan 'Si Cantik'
19 September 2022, 10:23
Pendeta Lipiyus sebelumnya selaku Ketua FKUB Papua pernah membentuk tim investigasi terkait insiden yang terjadi di Kaurbaga, Kabupaten Tolikara, pada saat Idul Fitri 1436 Hijriah atau 17 Juli 2015.
Kala itu Pendeta Lipiyus juga sempat melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada 25 Juli 2015 dan menyatakan insiden Tolikara bukan konflik agama.
Menurut Lipiyus, pembenahan pola komunikasi antarmasyarakat maupun masyarakat dengan pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci untuk mencegah berulangnya insiden serupa.
"Tolikara bukan masalah agama. Masalah dasar adalah komunikasi yang tak berjalan baik," kata Lipiyus kala itu.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #golkar #pilkada jakarta #judi online #gunung lewotobi laki lakiPopuler
