Tanggapi Pernyataan AHY, Adian Napitupulu Beberkan Kinerja Presiden Jokowi Berkaitan dengan Tiga Infrastruktur
Adian Napitupulu menegaskan bahwa pembangunan indfastruktur di era Presiden Jokowi lebih banyak ketimbang masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Twitter?@adianna70fans)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menyanggah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait gunting pita infrastruktur. Menurut Adian, AHY menyampaikan data yang salah tentang klaim infrastruktur.

"Saran untuk teman teman di Partai Demokrat tolong jangan jerumuskan AHY. Kan kasihan sudah sewa tempat mahal, eh data yang disampaikan salah total," ujar Adian dalam keterangan resminya, Minggu, 18 September.

Adian pun menantang AHY dengan fakta data dan angka untuk membuktikan pernyataannya itu.

"Kita uji apakah pernyataan AHY itu kebenaran atau kebohongan. Kita ambil contoh 3 jenis infrastruktur, semoga contoh ini cukup mewakili. Sebagai alat ukur awal kapan pembangunan, kita gunakan dari tahap konstruksi di mulai," sebut Adian.

Adian menjelaskan soal jalan tol. Jalan tol yang dibangun SBY di periode 2005 hingga 2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 km. Sementara jalan tol yang di mulai konstruksinya di pemerintahan SBY tapi di selesaikan oleh Jokowi total ada 222 km.

"Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 km," ujarnya.

Terkait bandara, hingga akhir 2014, lanjut Adian, SBY menyelesaikan 24 bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh presiden sebelum SBY.

"Jadi SBY hanya meneruskan sebagian lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal," ujarnya.

Sementara bandara yang ground breakingnya dilakukan SBY tapi akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada 7 bandara yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas, dan Namniwel.

"Adapun bandara yang konstruksinya di mulai oleh Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total ada 31 Bandara," kata Adian.

Selanjutnya beberapa bendungan di mulai konstruksinya tahun 2014 beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir. Misalnya, Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso.

"Kelima bendungan ini, SBY mungkin hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama saja, ya kira-kira bermodal 1 sak semen dan beberapa buah batu saja. Kenapa demikian? Karena memang masa jabatan SBY di tahun 2014 secara konstitusional hanya 10 bulan saja," katanya.

Adian mempertanyakan berapa bendungan yang SBY berperan cukup besar walaupun juga tidak selesai. Menurut Adian ada 13 bendungan saja.

"Itupun penyelesaiannya tetap di tangan Jokowi. Orang mungkin bertanya, berapa bendungan yang konstruksinya di bangun Jokowi dan selesai di era periode Jokowi? Dalam data saya dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 bendungan, sementara 4 lagi diresmikan tahun 2025 bonus bagi pemerintahan berikutnya," ucap Adian.

Adian pun mengaku akan memberikan data terkait hal tersebut kepada AHY terkait infrastruktur lain yang sudah di bangun Jokowi mulai dari 316.590 km jalan desa, 1.597.529 meter jembatan desa, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa.

“Apa AHY perlu data lain terkait jalan nasional non tol, infrastruktur limbah, listrik, telekomunikasi, minyak, gas bumi, olah raga, pariwisata, perumahan Rakyat dan jenis jenis lain sesuai Perpres 38 tahun 2015?” ujar Adian Napitupulu.