JAKARTA - Seorang penumpang wanita baru-baru ini dijatuhi hukuman empat bulan penjara karena mengganggu anggota awak pesawat, menurut rilis berita Departemen Kehakiman.
Kelly Pichardo, wanita New York City, Amerika Serikat sebelumnya mengaku bersalah atas tuduhan tersebut, yang merupakan pelanggaran kejahatan Kelas C.
Pichardo juga menerima 36 bulan pembebasan yang diawasi dan diperintahkan untuk membayar ganti rugi 9.123 dolar AS atau sekitar Rp136.837.701 kepada American Airlines, kata departemen itu dalam rilisnya.
Hukuman itu dijatuhkan pada 29 Agustus, menurut dokumen pengadilan.
"Perilaku yang tidak dapat diatur dan mengintimidasi," kata rilis itu, oleh Pichardo dan rekan terdakwanya pada penerbangan American Airlines Februari 2021 dari Dallas ke Los Angeles, melansir CNN 14 September.
Akibat perbuatannya, penerbangan tersebut dialihkan ke Phoenix, untuk kemudian keduanya dapat dikeluarkan dari pesawat. Mereka bepergian di kelas satu. Ana Laura Botello, seorang pengacara untuk Pichardo, menolak mengomentari hukuman tersebut.
Sementara rekannya, Leeza S. Rodriguez, dijadwalkan akan dijatuhi hukuman pada November "sesuai dengan pengakuan bersalahnya," kata departemen itu.
Surat dakwaan mengatakan Pichardo dan Rodriguez terlibat dalam penyerangan seorang awak maskapai, saat pesawat sedang dalam penerbangan.
"Ada garis batas antara perilaku tidak sopan di pesawat dan aktivitas kriminal, dan terdakwa jelas melewatinya," ujar Jaksa AS Gary Restaino dalam rilis berita.
"Penumpang kelas satu tidak kebal dari tuntutan," tegasnya.
Biro Investigasi Federal (FBI), dengan bantuan dari Departemen Kepolisian Phoenix, melakukan penyelidikan atas insiden yang melibatkan Pichardo.
Terpisah, Asosiasi Pramugari Profesional, serikat pekerja yang mewakili lebih dari 20.000 pramugari American Airlines, mengatakan perilaku kekerasan yang ditampilkan dalam penerbangan yang dialihkan ke Phoenix harus dihentikan.
"APFA akan terus berkolaborasi dengan pramugari dan serikat agen layanan pelanggan lainnya, Departemen Perhubungan, Administrasi Penerbangan Federal, dan Kongres untuk memastikan para pelanggar ini dituntut sesuai hukum dengan denda dan hukuman pidana yang sesuai," terang Julie. Hedrick, presiden nasional serikat, dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada CNN.
BACA JUGA:
Denda maksimum untuk pelanggaran kejahatan Kelas C dalam kasus ini adalah 250.000 dolar AS, dengan hukuman penjara maksimum 20 tahun.
Diketahui, angka perilaku nakal penumpang pesawat di Amerika Serikat mencatat rekor tahun lalu, di mana hampir 6.000 laporan dibuat ke Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
Sementara, ada lebih dari 1.100 investigasi dan 350 tindakan penegakan hukum dilakukan.
Pada akhir tahun 2021, Departemen Kehakiman berjanji untuk memprioritaskan penuntutan kejahatan di pesawat komersial.